Kontroversi Ustaz Buya Arrazy, Pernah Diundang Podcast Deddy Corbuzier
- Instagram @dakwahbuyaarrazy
VIVA – Dibalik duka yang dirundung ulama Buya Arrazy Hasyim, setelah kepergian putra keduanya yakni Hushaim Shah Wakui Arrazy pada hari ini Rabu 22 Juni 2022, sekitar pukul 13.30 Wib, rupanya membuat ustaz kondang ini kian jadi pemberitaan hangat di berbagai media sosial.
Pasalnya, sepeninggalnya putra keduanya, banyak yang penasaran dengan sosok ulama yang ternyata juga pernah diundang di podcast milik Deddy Corbuzier tersebut. Tidak sedikit publik yang membicarakan pemilik nama Buya Arrazy, mulai dari biografinya, perjalanan karier, keluarganya, hingga kontroversi yang pernah dibuatnya di media sosial.
Seolah begitu banyak yang bertanya-tanya tentang latar belakang dari sosok ulama yang lahir di Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatera Barat tersebut. Seperti salah satunya, terkait kontroversinya yang sering dibuat oleh Ustaz kondang tersebut.
Pasalnya, beliau kerap membuat beberapa kajian Islam yang akhirnya banyak menimbulkan pro dan kontra. Tidak hanya, beberapa kajian yang disampaikannya terkait agama Islam kerap menjadi sorotan. Nah jika ingin lebih mengenal sosok Buya Arrazy? Berikut ini kami beritahu sejumlah kontroversi Buya Arrazy yang mengundang banyak reaksi.
Kajian Islam Makrifatnya
Aksi Buya Arrazy Hasyim saat memberikan ceramah memang kerap menjadi sorotan publik maupun warganet di jagat media sosial. Dirinya sempat menjadi sorotan publik di media sosial lantaran kajian-kajiannya mengenai kajian islam makrifatnya.
Bahkan, isi kajiannya tersebut sering menimbulkan pro dan kontra. Makrifat sendiri merupakan suatu sifat berani untuk melawan syahwat, amarah serta meninggalkan berbagai hal buruk yang dilarang agama Islam. Hal inilah yang dilakukan Ustaz Buya Arrazy setiap memberikan ceramah.
Ulama kondang yang lahir di Koto Tengah, Payakumbuh, Sumatera Barat itu memiliki 80 ribu lebih pengikut di Instagram pribadinya. Pada bio di instagramnya, Arrazy pun mengaku tidak menyukai hal-hal yang bersifat cacian dan makian.
“Saling Menasehati.. Kritik yes..Caci-maki No,” tulis pria lulusan S1 Jurusan Akidah dan Filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah, lulus tahun 2009 itu di akun instagramnya.
Pengucapan Selamat Natal
Tidak dipungkiri sepeninggalannya putra kedua dari Buya Arrazi yang ditembak tidak sengaja oleh sang kakak, banyak yang penasaran dengan kehidupan sosok ulama kondang ini.
Tidak ada yang menyadari, jika Uztaz Buya Arrazy ini rupanya pernah diundang menjadi salah satu tamu di podcast milik Deddy Corbuzier. Pada podcastnya kali ini Deddy bersama dengan Ustaz Buya Arrazy membahas pengucapan selamat natal yang kerap menjadi kontroversi di Indonesia.
Dengan judul "SELAMAT NATAL ILMU BUYA ARAZZY!!" Deddy menunggah videonya ketika sedang bincang-bincang dengan ulama Buya Arrazy. Dalam podcast berdurasi 12 menit 36 detik tersebut, keduanya begitu asyik membahas mengenai polemik boleh tidaknya umat Islam mengucapkan selamat Natal pada mereka yang merayakannya.
Buya menjelaskan bahwa terdapat 2 fatwa besar yang menyinggung soal boleh tidaknya mengucapkan Selamat Natal. “ Misalnya kalau kita lihat di Mesir itu ada 2 institusi besar yang pertama Jamiatul Al Azhar yang sudah ratusan tahun, Syekh Ahmad Toyib pimpinan Al Azhar membolehkan mengucapkan selamat Natal,” ucap Buya menjelaskan.
Buya pun kemudian melanjutkan bahwa mengucapkan Selamat Natal menurut Fatwa Mesir bukanlah akidah. “Karena basic-nya mengucapkan Selamat Natal bukan akidah tapi Muamalat yakni persoalan yang bukan ibadah,” tambahnya lagi.
Kemudian ada Darul Miftah yang juga mengemukakan pendapat yang sama. “Mereka sepakat mengatakan bahwa mengucapkan Selamat Natal tidaklah bagian dari akidah,” terang Buya.
Baik di Mesir maupun di Saudi, keduanya sama-sama merupakan instusi yang memiliki otoritas hukum serta menjadi kiblat keilmuan Islam dari masa ke masa. Selain, Universitas Al Azhar, Buya Arrazy Hasyim juga menjelaskan Darul Iftah Mesir yang juga punya otoritas hukum dan bisa mempengaruhi kebijakan yang ada di Mesir.
Menurut Buya Arrazy Hasyim, Darul Iftah Mesir juga sepakat bahwa mengucapkan selamat natal tidaklah bagian dari akidah. Selain menyampaikan fatwa di Mesir, Buya Arrazy Hasyim juga menyampaikan fatwa dari Saudi yang mengharamkan mengucapkan selamat natal.
Pernah Populerkan Konsep "Nama Ruh"
Ulama Buya Arrazi perna mengatakan, jika setiap manusia memiliki nama ruh pemberian dari Allah SWT. Di mana seseorang dapat mengetahui nama ruhnya jika terkoneksi dengan al-ghauts, seorang wali Allah keturunan Nabi Muhammad SAW.
Arrazy mengatakan dirinya pernah bertemu dengan al-ghauts dan orang-orang di Ribath Nouraniyah memiliki koneksi dengan al-ghauts. Melansir dari berbagai sumber, dia mengatakan, referensi kitab terkait nama ruh, memiliki rujukan yang kuat dari ulama sufi terdahulu.
Kitab al-Gunyah karangan Syekh Abdul Qodir Jaelani, disebut-sebut membahas konsep nama ruh.
Selain Al-Gunyah, ada satu rujukan lagi yang berbicara tentang nama ruh, yakni kitab Rasail Ibnu Sab’in karya ulama sufi Ibnu Sab’in. Pada satu kesempatan, Ibnu Sab’in berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, Allah menamakan engkau Abul Haq, jangan lupakan nama ini sampai mati yak.”
Nama-nama tersebut, kata Buya Arrazy, yang menghubungkan manusia dengan Allah, yakni hubungan kekasih. Dengan nama itu, maka Allah akan memanggil manusia “Wahai hamba-Ku’. “Inilah nama-nama walayah,” kata Buya Arrazy, di kanal AL-BadR Channel, dikutip Kamis (23 Juni 2022).
Menanggapi beberapa kontroversinya, asosiasi yang menaungi tarekat tasawuf di Indonesia, Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) sempat mengundang Buya Arrazy untuk melakukan tabayun.
Meskipun kerap membuat kontroversi, Buya Arrazy adalah seorang pembelajar yang memiliki banyak guru dan memegang banyak sanad keilmuan.
Polemik Tanda-tanda Hari Kiamat
Tidak hanya itu, adapun polemik lainnya yang kerap menjadi kontroversi. Seperti salah satunya kajian yang menimbulkan polemik, terkait adanya tafsiran hadis dari Buya Arrazy terkait tanda-tanda hari kiamat. Di mana perempuan akan memiliki jumlah lebih banyak dari laki-laki.
Ia mengatakan seorang lelaki halal menikahi 50 perempuan. Namun Arrazy sudah menarik kembali pernyataan tersebut dan mengaku keliru memahami hadis.
Pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah
Ulama yang lahir di Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatra Barat pada 21 April 1986, merupakan mubaligh dan pendiri sekaligus pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah. Dirinya merupakan pengasuh Ribath Nouraniyah, lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah zikir yang berpusat di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Pemilik nama Buya Arrazy Hasyim bagi kebanyakan warganet suda tidak asing lagi. Ulama kondang itu sempat dihebohkan dengan konsep tasawufnya terkait “ismu ruh” atau “nama ruh”. Menurut Buya Arrazy, seorang guru atau mursyid mampu menyingkap nama ruh atau dengan kasyf-nya, mereka mampu menyampaikan nama ruh manusia.
Hal ini juga menjadi kontroversi di masyarakat terkait konsep tasawufnya. Sebagaimana konsep ruh tersebut sudah dijelaskan pada poin sebelumnya.