Holywings Ajak Nama Muhammad Minum Alkohol, MUI: Tak Akan Masuk Surga

Promo Holywings ajak nama Muhammad dan Maria minum alkohol
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Majelis Ulma Indonesia Provinsi DKI Jakarta angkat bicara prihal terkiat Holywings Indonesia yang mempromosikan minuman alkohol gratis bagi orang bernama Muhammad dan Maria. 

Jelang Pilkada 2024, MUI: Warga yang Terima Serangan Fajar akan Mendekam di Neraka

"Minuman keras secara tegas dilarang oleh agama apapun," kata Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI DKI Jakarta Faiz Rafdi kepada VIVA di Jakarta.

Ia menjelaskan, bahwa larangan minuman keras dalam Islam disebutkan pada QS. Al-Baqarah ayat 219, QS.  Al-Nisa ayat 43. Nabi Muhammad saw menyebutkan "Tidak akan masuk surga orang yang senantiasa minum khamr (minuman keras)". 

Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak, MUI Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Hukumnya Wajib

Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Photo :
  • Istimewa/Supriadi Maud (Sulsel)

Kata dia, khamr atau minuman keras itu telah dilaknat dzatnya, orang yang meminumnya, orang yang menuangkannya, orang yang menjualnya, orang yang membelinya, orang yang memerasnya, orang yang meminta untuk diperaskan, orang yang membawanya, orang yang meminta untuk dibawakan dan orang yang memakan harganya. 

AS Warga Subang Bikin Heboh, Mengaku Nabi dan Sebut Lafaz Allah Seperti Perempuan Mengangkang

"Holywings menjual minumas keras termasuk kategori yang terlaknat. Apalagi mempromosikan dgn memberikan produk tersebut secara gratis dengan menyinggung dua nama yang dihormati dan dijunjung tinggi pada dua agama," katanya. 

"Meski pihak Holywig sudah minta maaf, dan ummat Islam wajib memaafkan. Namun, sebaiknya harus ada sanksi tegas, baik itu perbuatan disengaja atau kelalaian," tambahnya. 

Lebih lanjit, kata dia, ada perbuatan yang disebabkan kelalaian namun tetap diproses secara hukum, di antaranya kelalaian dalam lalu lintas dan keselamatan kerja yang menyebabkan timbulnya korban. 

Maka dalam kasus ini, perlu juga ada sanksi, baik dr pihak perusahaan maupun penyedia jasa pemasaran, baik disengaja maupun tidak disengaja. Hal ini, agar ada efek jera, masalah agama tidak dipermainkan. 

"Sehingga kerukunan ummat beragama, toleransi tetap terjaga. Lebih jauh tidak menyebabkan konflik antar masyarakat," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya