Idul Adha di Depan Mata, Kasus PMK di Jatim Terus Bertambah

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau sentra hewan kurban di Nganjuk.
Sumber :
  • VIVA/ Nur Faishal.

VIVA - Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah sudah di depan mata. Namun, bukannya berhasil ditekan, jumlah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Jawa Timur kian bertambah.

Mampukah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menekan angka kasus itu dan memastikan hewan untuk kurban pada Idul Adha terjamin sehat dan surplus seperti yang dia klaim?

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau sentra hewan kurban di Nganjuk.

Photo :
  • VIVA/ Nur Faishal.

87 Ribu Lebih Terjangkit PMK

Mengacu pada data Dinas Peternakan (Disnak) Jatim per 19 Juni 2022, total ada 87.865 ekor sapi yang terjangkit PMK di Jatim. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13.766 ekor sapi telah sembuh, 487 ekor sapi mati dan 712 ekor sapi dipotong paksa. Dengan demikian, masih ada 72.900 ekor sapi dinyatakan sakit.

Baca juga: Ratusan Sapi di Provinsi Bengkulu Tertular PMK

Puluhan ribu ekor sapi itu yang terjangkit PMK itu tersebut di selurh kabupaten-kota di Jatim. Dari 38 kabupaten/kota yang ada, empat kabupaten yang masuk kategori wilayah wabah PMK, yakni Kabupaten Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo. Sisanya, 34 kabupaten/kota kategori wilayah tertular.

Terbanyak di Probolinggo

Sapi Berbobot 3 Kuintal Tercebur Sumur di Klaten, Evakuasi Berlangsung Dramatis

Menariknya, masih berdasarkan data Disnak Jatim, daerah dengan jumlah sapi positif PMK terbanyak dari daerah kategori tertular, bukan wilayah wabah. Urutan terbanyak pertama yaitu di Kabupaten Probolinggo yang mencatatkan.443 ekor sapi terjangkit PMK. Kemudian disusul Malang sebanyak 7.455 ekor sapi positif PMK.

Terbanyak ketiga ialah Lumajang dengan 6.556 ekor sapi yang masih sakit. Kemudian Ponorogo dengan 5.120 ekor sapi positif PMK. Terbanyak kelima ialah di Jombang sebanyak 4.640 ekor sapi terkena PMK.

Susu Ikan Dikaji Jadi Alternatif Program Susu Gratis Prabowo-Gibran

Khofifah mengklaim dan memastikan bahwa stok hewan kurban saat Idul Adha nanti di Jatim dalam kondisi sehat dan stoknya aman. Dia juga memastikan pengawalan terhadap distribusi Vaksin Penyakit  Mulut dan Kuku (PMK) di Jatim.

“Pada saat rakor yang lalu kita sudah melakukan pemetaan detail terkait stok untuk hewan kurban. Dan kita pastikan stok hewan kurban kita cukup secara regional. Untuk memudahkan akses hewan kurban masing- masing kabupaten/ kota dapat menyiapkan titik sentra pemasaran hewan kurban dengan tanda otoritas veteriner setempat yang membuktikan ternak tersebut sehat,” kata Khofifah dalam keterangan tertulis akhir pekan lalu.

Kemenko PMK Ajak Generasi Muda Kaltim Aktif Berkontribusi dalam Pembangunan IKN

Misalnya ada kabupaten kota tertentu yang memang harus disuplai dari daerah lain, Gubernur perempuan pertama Jatim ini menegaskan bahwa harus ada kontrol masing-masing otoritas veteriner.

Rajin Keliling

Khofifah pun rajin berkeliling ke sejumlah daerah untuk mengatasi itu, menengok sentra-sentra ternak di beberapa daerah. Di antaranya kandang sapi potong siap kurban yang berada di Dusun Wonokayun, Desa Wonokarang, Kec. Balongbendo Kabupaten Sidoarjo, Jumat, 17 Juni 2022, lalu. Di kandang ini  total ada sebanyak 80 ekor sapi potong yang dinyatakan sehat dan siap untuk dijadikan hewan kurban.

Dia juga mengunjungi sentra hewan kurban milik PT Tunas Jaya Raya yang berlokasi di Jalan Raya Nganjuk-Kediri Desa Babatan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk. Di peternakan ini total ada sebanyak 400 ekor sapi potong dan 500 ekor kambing.

Khofifah mengatakan pada momen Idul Adha tahun ini ketersediaan sapi potong sebanyak 108.136 ekor, kambing 296.672 ekor dan domba 120.265 ekor. Sedangkan kebutuhan hewan kurban tahun 2022 di Jatim diperkirakan sebanyak 408.645 ekor. Rinciannya, sapi potong 74.817 ekor, kambing 276.987 ekor dan domba sebanyak 48.351 ekor. Artinya, kata Khofifah. ketersediaan hewan kurban di Jatim melebihi tingkat kebutuhan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya