5 Fakta Tragedi Paiton 2003, Kecelakaan Bus Tewaskan 54 Korban Jiwa

Ilustrasi bus terbakar
Sumber :
  • ANTARA/ REUTERS

VIVA – Fakta tragedi Paiton 2003, mengingatkan kita semua dengan sebuah kecelakaan tragis yang telah mengenaskan banyak korban jiwa dalam sejarah transportasi Indonesia pada 19 tahun silam. Terjadi pada tanggal 8 Oktober 2003 lalu, rupanya memberikan kisah kelam pada pihak keluarga yang menjadi penumpang transportasi tersebut. 

Kecelakaan maut yang terbilang mengenaskan ini dikenal dengan istilah Tragedi Paiton 2003. Tragedi Paiton 2003 sendiri merupakan sebuah kecelakaan maut yang terjadi pada moda transportasi bus yang terbakar hingga menewaskan penumpang sebanyak  54  korban jiwa.

Terjadi di Jalan Raya Kecamatan Banyuglugur, antara Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Probolinggo, kecelakaan maut ini pun terjadi begitu saja. Lantas, apa saja fakta tragedi Paiton 2003? Nah berikut ini terdapat fakta-fakta menarik yang perlu Anda ketahui tentang tragedi kecelakaan maut ini.

Jumlah Korban Tewas

Tragedi Paiton  2003 rupanya memberi kesedihan bagi keluarga para penumpang yang menjadi korban kecelakaan tersebut.  Kecelakaan yang terjadi pada moda transportasi bus tersebut berisikan 51 orang siswa dan siswi SMK Yapemda 1 Sleman, Yogyakarta, bersama dengan dua guru dan satu pemandu wisata yang hendak pulang ke Sleman setelah karyawisata di Bali.

Semua Korban Tewas Terbakar

Seluruh penumpang yang dinyatakan menjadi korban jiwa dan tak bisa diselamatkan lantaran, tewas terbakar karena mereka tidak berhasil membuka pintu atau memecahkan kaca bus untuk menyelamatkan dirinya. 

Terbakar setelah Ditubruk Kontainer dan Dihantam Truk dari Belakang

Sebuah bus yang mengalami kecelakaan maut tersebut harus terbakar dengan sekejap usai ada truk kontainer yang memotong jalur dari arah berlawanan hingga sampai menabraknya. 

Tidak sampai disitu, bus semakin menjadi-jadi ketika dari belakang ada truk tronton yang menghantam bagian belakang bus. Oleh karena itu,tangki truk tronton pecah hingga menimbulkan adanya percikapan api yang pada ahirnya merembet ke body bus bagian belakang. Kebakaran itu pun begitu cepat merembet dan menyebar ke mana-mana.

Bus Dikendarai Sopir Cadangan

Usut punya usut yang menjadi faktor lainnya lantaran bus tidak dikendarai oleh sopir biasanya. Diketahui bus yang mengalami kecelakaan maut itu adalah hanya seorang sopir cadangan. Dia adalah bernama Budi, sedangkan sopir sebenarnya adalah Armando.

Beredar kabar, jika mereka melarikan diri setelah kejadian berlangsung namun dari pihak perusahaan bus tersebut menyangkal dan tidak mengakui jika para sopir sempat melarikan diri. 

Pihak perusahaan justru mengungkapkan, jika para sopir membantu mengeluarkan para penumpang yang mengalami kecelakaan bus.

Para Korban yang Tewas Disekat dengan Balok Es

Bus Pariwisata Terbakar di Tol Wiyoto Wiyono, 58 Anak TK Berhasil Diselamatkan

Bisa dibilang untuk kecelakaan maut ini tidak sedikit memakan korban jiwa, alias banyak orang yang harus meninggal dunia lantaran kecelakaan maut tersebut.  Demi mengawetkan para jenazah korban jiwa, dari pihak RSUD Sitobondo memutuskan harus memberikan balok es dengan cara disekat setiap mayatnya.

Pada saat itu, para jenazah ditempatkan di sebuah lorong lantaran kamar mayat berukuran kecil dan tidak muat untuk menampung banyak korban jiwa yang tewas. Tidak sedikit korban jiwa yang meninggal dunia mengalami luka bakar serius, bahkan ada bagian tubuhnya yang hilang dan sulit untuk dikenali.

Bus Rombongan Guru Tulungagung Terguling di Tol Sumo, 1 Orang Tewas

Selama Perjalanan Alami Banyak Masalah

Perjalanan mereka ini tidak berjalan dengan mulus. Karena bus seringkali mengalami masalah. Di mana pada kendala pertama mengalami adanya kaca yang retak dan membuat bus harus berhenti untuk memperbaikinya. 

3 Pelaku Tragedi 9/11 Tidak Dihukum Mati, tapi Setujui Hukuman Seumur Hidup

Setelah selesai diperbaiki, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Namun, sebelum sampai di Pelabuhan Ketapang, Bus kembali mengalami masalah, yaitu atap bus yang tersangkut kabel listrik.

Kronologi Tragedi Paiton  2003

Pada suatu malam, supir bus menyetir dengan cukup cepat lantaran mereka tengah tertinggal sangat jauh dari bus lainnya. Ketika salah satu bus yang hendak mengejar bus lainnya dan ingin menyalip sebuah kendaraan, ada sebuah truk kontainer yang melaju dari arah berlawanan.

Tak bisa dihindari, tabrakan itupun terjadi dan untung saja pada saat itu belumada korban jiwa. Namun, bus lainnya ada yang mengalami kerusakan di sebelah samping.

Ketika sang sopit beserta kenek hendak mengecek, pintu bus tersebut tidak bisa dibuka lantaran ringsek. Yang semakin memperparah, tangki bensin dari truk kontainer tersebut meledak dan pecah. 

Kemudian, ledakan itu pun menyebabkan api yang membesar hingga pada akhirnya menjalar pada salah satu bus tersebut. Karena api baru menjalar di bagian depan bus, para penumpang berkumpul di pintu belakang untuk keluar dan menyelamatkan diri.

Namun naasnya, sebelum sempat keluar untuk menyelamatkan diri, bagian belakang bus kembali tertabrak dan menyebabkan pintu bagian belakang tidak bisa dibuka. Dari total 56 orang yang berada di dalam bus, hanya 2 orang yang selamat, yaitu supir dan kenek bus.

Sedangkan 54 orang lainnya tewas terbakar di dalam bus. Sang sopir bisa selamat setelah melompat dari bus sedangkan keneknya memecah kaca bagian depan.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya