5 Fakta Jenderal Andika Perkasa, Capres yang Diusung Nasdem

VIVA Militer: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
Sumber :
  • YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa

VIVA – Partai NasDem baru saja mengumumkan 3 nama bakal calon presiden (capres). Ketiga nama itu adalah Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Tiga nama itu diumumkan oleh Ketua Umum Surya Paloh di Rakernas NasDem. Ketiga nama itu berdasarkan hasil usulan seluruh DPW NasDem yang dilanjutkan dalam musyawarah steering committee. Sosok Andika Perkasa memang sering menyorot publik.

Jenderal Andika Perkasa merupakan Panglima TNI yang baru dilantik pada November 2021, menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. Saat itu, Jenderal Andika menjadi calon tunggal yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo.

Jenderal Andika Perkasa merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1987. Lelaki kelahiran 21 Desember 1964 ini mengawali karier di jajaran Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Apa saja fakta mengenai Jenderal Andika Perkasa?

1. Awal Karir di Militer

Andika mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah (Kopassus) Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus selama 12 tahun, dan setelah penugasan di Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Mabes TNI-AD kembali bertugas di Kopassus sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha.

Jenderal TNI Andika Perkasa mengenyam pendidikan tinggi Strata-1 (Sarjana Ekonomi) di dalam negeri dan meraih 3 gelar akademik Strata-2 (M.A., M.Sc., M.Phil) serta 1 gelar akademik Strata-3 (Ph.D) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.

Jabatan sebelumnya sebagai perwira menengah (pamen) pada kepangkatan Kolonel (Inf.) adalah Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatra Utara. Kemudian di promosi ke jabatan perwira tinggi (pati) dengan pangkat Brigadir Jenderal TNI sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad), Jakarta pada tanggal 25 November 2013 berdasarkan Keputusan Panglima TNI No. Kep/871/XI/2013 tanggal 8 November 2013.

Surya Paloh Tegaskan Tak Mungkin Jadi Ketum NasDem Sepanjang Masa

Pada November 2021, ia dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo untuk memegang jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia, menggantikan Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa purna tugas.

2. Menantu Jenderal TNI A.M Hendropriyono

NasDem Anggap Wajar Prabowo Endorse Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng: Presiden Kita Ketum Parpol

Ayah Andika, F.X. Soenarto, merupakan seorang pensiunan ABRI dari korps Zeni. Andika menikah dengan Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono yang merupakan anak perempuan dari Jenderal TNI A.M. Hendropriyono. Andika sebelumnya beragama Katolik dan kemudian beralih keyakinan menjadi Muslim saat menikah.

3. Akrab Dengan Prajurit

Surya Paloh Berharap NasDem Bukan Cuma Jadi Partai Pelengkap

Menantu mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono itu juga dikenal dekat dengan prajurit. Gebrakan dan berbagai inovasinya kerap mengundang apresiasi.

Sifat asli Jenderal Andika pernah diungkap Kapten Kavaleri Muhammad Dwi Djayanto. Dalam video yang diunggah akun resmi TNI AD di Youtube pada Minggu, 18 Oktober 2020, Dwi bahkan tak segan mengungkapkan kekagumannya terhadap kepemimpinan Andika.

Dwi Djayanto merupakan prajurit TNI AD yang bertugas di ring 1 KSAD. Jabatan yang diemban yakni Kepala Kelompok Penghubung Protokol (Kapokbungprot) KSAD. Untuk diketahui, Pokbungprot merupakan tugas di bawah komando Koorspri KSAD.

Sebagai Kapokbungprot, Djayanto mengaku punya sederet tugas. Pertama, mengoordinasikan dengan instansi terkait mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pucuk pimpinan TNI AD, yaitu KSAD Andika dan Ketua Persit Kartika Candra Kirana (KCK) Hetty Andika Perkasa.

Tugas itu juga berlaku bagi Wakil KSAD dan wakil ketua KCK. Saat ini, Wakil KSAD dijabat Letjen TNI Agus Bakti Fadjari. "Kedua, mengoordinasikan terkait dengan rencana perjalanan atau kegiatan yang akan dilakukan KSAD," kata Djayanto.

4. Perilaku yang Baik

Ketika KSAD melakukan kunjungan kerja, dirinya bertugas mengoordinasikan seluruh kegiatan dimaksud, termasuk mengatahui siapa saja personel yang ikut dalam kegiatan.

Menurut Djayanto, selama diberi kepercayaan bertugas sebagai kapokbungrot, banyak pelajaran yang diperoleh dari Jenderal Andika. Paling berkesan, Andika merupakan figur yang sangat rendah hati di mana pun berada.

"Pada saat pertama beliau menjabat sebagai KSAD, beliau selalu menekankan bahwasannya beliau bukan lah raja. Itu maknanya luas sekali. Bahwasannya beliau tidak mau diperlakukan secara khusus seperti layaknya pejabat penting. Namun beliau mau diperlakukan sama, sama seperti dengan warga negara yang lain. Seperti itu," tuturnya.

5. Sosok yang Teliti dan Cermat

Keteladanan KSAD juga diungkap Serma Didik Priyono, staf pribadi yang bertugas sebagai bintara administrasi KSAD. Didik menegaskan, pimpinannya tersebut merupakan sosok dengan karakter kuat dan smart.

"Kepemimpinan beliau itu kuat, tidak pernah ragu mengambil keputusan secara cepat, teliti, dan cermat. Itu yang menurut saya sangat luar biasa," ucapnya dalam video yang sama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya