Angin Puting Beliung di Maros: 1 Meninggal Dunia, 63 Rumah Rusak
- VIVA/ Supriadi Maud
VIVA – Bencana alam angin puting beliung terjadi di Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis 16 Juni 2022 petang kemarin. Akibatnya, 63 bangunan dilaporkan rusak parah. Peristiwa ini juga memakan korban jiwa, seorang warga dilaporkan meninggal dunia.
Menurut informasi, hampir seluruh bangunan yakni rumah warga mengalami kerusakan parah. Mulai atap seng terbang hingga tiang ambruk. Dari 63 bangunan yang rusak itu, satu di antaranya merupakan masjid. Selebihnya merupakan rumah warga.
Kapolsek Lau, AKP Makmur, mengatakan bahwa sebelum angin puting beliung itu melanda, cuaca buruk sudah menimpa Kabupaten Maros sejak siang hingga sore harinya. Tak lama kemudian angin berembus kencang yang disertai adanya puting beliung.
"Jadi setelah cuaca yang buruk itu siang tadi tiba-tiba sorenya datang angin kencang berhembus disitu juga angin puting beliung datang dan menghantam puluhan rumah warga yang berada di tiga lokasi di Kecamatan Maros Baru," ujar Makmur kepada awak media, malam tadi.
Dia mengungkapkan, bahwa dari data yang diperoleh sementara terdapat 62 rumah dan 1 tempat ibadah yang mengalami rusak parah.
"Data sementara itu, 62 rumah dan 1 masjid rusak akibat dari angin puting beliung ini," kata Makmur
Makmur menjelaskan, bahwa rata-rata bangunan yang mengalami kerusakan parah ini mayoritas rumah panggung.Â
"Rata-rata rumah warga yang parah itu rumah panggung, atap dan dindingnya berterbangan," ungkap Makmur
Selain bangunan yang rusak parah, kata Makmur, bencana alam puting beliung itu juga mengakibatkan salah satu warga bernama Dg Rani (60) terkena serangan jantung dan meninggal dunia.
"Ada satu dilaporkan meninggal dunia. Dia diduga kaget dan terkena serangan jantung. Bukan tertimpa bangunan tapi sontak kaget akibat bencana ini," katanya.
Hingga kini, warga yang terdampak bencana alam itu telah diungsikan ke beberapa tempat aman dan di rumah keluarganya. Pemerintah Kabupaten Maros juga berencana akan segera membangun posko pengungsi bagi warga terdampak, dan memperbaiki bangunan yang rusak.