Simak Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji

Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi
Sumber :
  • Reasahalharamain

VIVA – Menunaikan ibadah haji adalah impian bagi sebagian besar umat muslim. Namun, tidak sedikit yang mempunyai kemauan besar untuk ibadah haji tapi terhalang biaya. Karena seperti yang kita tahu, biaya untuk pergi haji tidaklah sedikit. Tetapi, tidak ada salahnya untuk mengetahui tata cara pelaksanaan ibadah haji.

DPR Sebut Ada Peluang Tekan Biaya Haji 2025 Sampai di Bawah Rp 90 juta

Ibadah haji merupakan Rukun Islam kelima yang diwajibkan bagi orang-orang yang mampu. Supaya ibadah haji dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka perlu persiapan yang harus dilakukan.Begitu juga dengan mengenal lebih dalam tata cara pelaksanaan ibadah haji. Simak berikut ini tata cara pelaksanaan ibadah haji yang dilansir dari berbagai sumber. 

Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji

Menag Sebut Presiden Prabowo Ingin Bentuk Kampung Indonesia di Arab Saudi, Ini Alasannya

Mekkah, Arab Saudi.

Photo :
  • U-Report

1. Ihram

Jerman Was-was Serangan Terhadap Muslim Meningkat Usai Insiden Magdeburg

Sejumlah umat membenahi kain ihram mereka di Masjidil Haram, Mekkah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ismar Patrizki

Pertama adalah melakukan ihram. Ihram wajib dilakukan bagi sahnya haji. Dengan berniat menjalankan haji dan membaca kalimat talbiyah. Wajib juga menggunakan pakaian ihram. Laki-laki mengenakan kain yang tidak berjahit, dalam sunnah berwarna putih. Terdapat dua kain, satu sebagai sarung, dan yang satunya untuk menutupi badan. Untuk perempuan, menggunakan pakaian sehari-hari yang tidak menutupi wajah dan tangan, biasanya berwarna putih juga. 

Tetapi sebelum melakukannya, sebaiknya terlebih dahulu mandi, wudhu, memotong kuku, memotong kumis, serta memotong bulu ketiak dan kemaluan. Pelaksanaannya mulai dari bulan syawal sampai 9 Dzulhijjah.

2. Wukuf

Umat Islam tiba untuk melaksanakan Wukuf di Arafah, Arab Saudi

Photo :
  • ANTARA FOTO/REUTERS/Ahmed Yosri/rwa

Wukuf di Padang Arafah, para jemaah haji berdoa kepada Allah dan minta pengampunan-Nya. Dalam sunnah mengatakan perbanyak dzikir, sholat jamak taqdim qashar, dan menghadap kiblat. 

3. Thawaf Ifadhah

Ribuan Jamaah Haji Lakukan Thawaf

Photo :
  • Bahauddin Raja Baso/MCH2019

Para jemaah haji mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali. Sebelumnya membaca niat ’nawaitu an athufa bil baitil ‘atiiqi sab’ata asywath’. Lalu berkeliling sambil mengumandangkan talbiyah. Tawaf merupakan rukun haji. Jika tidak dikerjakan maka ibadah haji tidak sah.

4. Sa’i

Selanjutnya berlari kecil di antara dua bukit, Shafa dan Marwa. Pelaksanaan ini setelah melakukan thawaf, dilakukan sebanyak tujuh kali. Perhitungannya dari Shafa ke Marwa dihitung satu kali.

5. Bermalam di Muzdalifah

MABIT DI MUZDALIFAH

Photo :
  • ANTARA/ Prasetyo Utomo

Bermalam atau mabit di Muzdalifah untuk orang dalam keadaan sehat wajib hukumnya. Mulai setelah waktu maghrib sampai bulan 10 Dzuljijah saat terbitnya fajar. Jemaah boleh meninggalkannya setelah lewat tengah malam. Pada saat ini jemaah haji mengambil 49 atau 70 butir kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumroh.

6. Melempar Jumroh Aqabah

Melempar tujuh batu, satu persatu. 

7. Mencukur Rambut

Disarankan untuk jemaah haji yang telah melempar jumroh untuk mencukur rambutnya. Minimal tiga helai rambut, jika ingin gundul diperbolehkan. 

8. Melempar 3 Jumroh

Tempat melempar jumroh ada tiga, yaitu jumroh ula yang berada di dekat arah Haratullisan, jumroh wustha antara jumroh ula dan aqabah, dan jumroh aqabah terletak di perbatasan Mina dan Mekah. Melempar batu harus berurutan, jika tidak harus mengulang dari awal.

9. Bermalam di Mina

Setelah melempar tiga jumroh, Nafar (meninggalkan mina) terbagi menjadi dua, yaitu awwal dan tsani (pertama dan kedua). Jika memilih Nafar awwal berarti menginap dua malam. Sedangkan Nafar tsani bermalam tiga malam.

10. Thawaf Wada

Ilustrasi: Ribuan Jamaah Haji Lakukan Thawaf

Photo :
  • Bahauddin Raja Baso/MCH2019

Tata cara pelaksanaan ibadah haji yang terakhir, yaitu thawaf wada atau perpisahan. Para jemaah melaksanakannya ketika akan meninggalkan Mekah. Setelah itu para jemaah tidak diperkenankan kembali ke Mekah, tapi jika ingin berziarah ke Madinah boleh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya