Salut! Tukang Sapu di Pontianak Akhirnya Naik Haji, Nabung 12 Tahun
- Kemenag.go.id
VIVA – Setiap umat Muslim pasti punya keinginan untuk menunaikan ibadah haji yang merupakan rukun Islam yang ke lima. Ibadah haji merupakan salah satu impian terbesar setiap muslim. Hanya saja terkadang seseorang terkendala oleh waktu dan materi.
Namun, dua hal itu bukanlah menjadi penghalang bagi Mat Hori, tukang sapu yang berusia 48 tahun yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. Rasa syukur tak terbendung lagi, karena tahun ini impiannya untuk menunaikan ibadah haji dapat terwujud, bukanlah impian belaka.
Impian Mat Hori untuk naik haji terwujud setelah namanya masuk dalam daftar Jemaah Calon Haji Indonesia (JCH Indonesia) tahun 2022. Rasa syukur tak henti-hentinya dia ucapkan begitu mengetahui namanya masuk ke dalam daftar tersebut.
"Memang dari dulu saya sudah niat. Akhirnya tercapai juga lah. Alhamdulillah akhirnya tercapai," ungkap Mat Hori di rumahnya yang berlokasi di Jalan Husin Hamzah, Gg Langsai Baru, hari Kamis, 9 Juni 2022.
Mat Hori yang merupakan Pegawai Harian Lepas (PHL) pada Dinas Lingkungan Pemkot Pontianak mengisahkan bagaimana perjuangannya agar bisa menunaikan ibadah haji. Semuanya tak lepas dari niat dan juga pertolongan Allah SWT.
Selama menjadi tukang sapu, dia mendapat gaji sebesar Rp1.540.000 setiap bulan. Uang tersebut tak pernah dihabiskan karena selalu dia tabung sebagian untuk biaya berangkat ke Tanah Suci. Tak tanggung-tanggung, selama 12 tahun Mat Hori menabung dan akhirnya impiannya terwujud.
Biaya haji akhirnya lunas dan ia masuk dalam daftar jemaah pada 2019 lalu. Namun pandemi membuat niatan berhaji tertunda, dan baru tahun ini ada kepastian berangkat. Mat Hori, rencananya akan diberangkatkan ke tanah suci pada tanggal 17 Juni 2022.
Sebelum menjadi tukang sapu, dia bekerja sebagai penarik becak. Penghasilan yang dia dapatkan juga ditabung untuk biaya ibadah haji.
"Dulu saya masih kerja menarik becak. Itu sebelum masa SBY. Sudah sisihkan uang," ujarnya seperti dikutip dari laman haji.kemenag.go.id.
Penghasilan yang saat itu tak banyak, tidak menyurutkan niat Mat Hori untuk menabung demi berangkat ke tanah suci. Untuk kehidupan sehari-hari, sang istri juga membantu dengan berjualan makanan di rumah.
Delapan tahun lalu, becak mati suri di Kota Pontianak. Mat Hori terpaksa beralih pekerjaan. Itulah mengapa dia langsung mencari pekerjaan lain, yaitu penyapu jalanan.
"Becak mati kutu. Saya pun kerja apa saja. Termasuk jadi penyapu jalanan di Kota Pontianak," tutur dia.
Lelah sudah pasti, namun dia tak pernah menyerah dan selalu ikhlas. Mat Hori biasa memulai pekerjaannya pada pukul lima pagi. Selama kurang lebih tiga jam, Mat Hori akan menyapu di sepanjang jalan raya Kota Pontianak.
"Sebagai tukang sapu jalanan, saya ada penghasilan Rp 1.540.000 setiap bulan. Itu sebagian saya sisihkan untuk berangkat haji," tuturnya mengenang.
Dua tahun tertunda akibat pandemi, Mat Hori bersyukur akhirnya bisa mewujudkan mimpinya pergi ke tanah suci bersama JCH Indonesia lainnya. Dia tak sabar melangkah dan berhadapan dengan Ka'bah untuk menunaikan rukun Islam ke lima itu yang selama ini dia impikan.
"Alhamdulillah, akhirnya akan tercapai," ucapnya.
Semoga menjadi haji yang mabrur ya Mat Hori!