Datang ke Pemakaman, Rara Pawang Hujan Sebut Eril Minta Maaf
- Instagram @rara_cahayatarotindigo
VIVA – Rara Istiati Wulandari atau Rara Pawang Hujan ini turut hadir pada proses pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz atau yang akrab disapa Eril, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Islamic Center Baitul Ridwan, Desa Cimaung, Kabupaten Bandung Jawa Barat pada Senin, 13 Juni 2022.
Rara Pawang Hujan ini mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan izin untuk bisa datang ke pemakaman Eril. Ia juga turut mendoakan cuaca pada hari tersebut supaya cerah dan pemakaman anak sulung Kang Emil ini bisa berjalan dengan lancar.
"Saya tadi pojokan, sudah melihat langit gelap, jadi secara agama islam, saya gak bawa rokok, saya minta rokok, terus beliau (Sekda) yang bacain Alfatihah dan Alikhlas," ucap Rara Pawang Hujan di area pemakaman Eril di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.
Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat baik yang datang langsung ke pemakaman maupun di tempat lain untuk selalu mendoakan Eril. Saat datang ke pemakaman, Rara terlihat memakai kaus hitam, celana hitam, dan bandana yang melekat di kepalanya.
"Hari ini aku pakai baju hitam dan bandana putih, hitam dan putih ini sudah biasa, hanya saja ada misi dan visi khusus untuk kedamaian Indonesia," tambah Rara Pawang Hujan.
Sementara itu, dalam sebuah video yang diunggah ke dalam akun Instagram @infokabupatenbandung, Rara Pawang Hujan mengatakan bahwa Eril adalah seorang pria yang memiliki hati baik dan berbakti kepada orang tuanya.
“Sebenarnya kronologis dari sosok arwah ini orangnya baik sekali. Dia bilang maaf saya yang salah, maaf suhunya kan waktu itu sudah sebenarnya kan musim dingin jadi seperti itu,” ucap Rara Pawang Hujan yang dikutip VIVA pada Selasa, 14 Juni 2022.
Sontak saja warganet langsung memenuhi kolom komentar unggahan tersebut. Banyak yang menyayangkan dengan sikap Rara Pawang Hujan yang mengatakan hal tersebut karena dinilai sudah kelewatan.
“Sotoy bangett mbaa ini semuanya sudah jalan Tuhan bukan ramalan lhoo,” tulis salah seorang warganet.
“Bisa diem ngga mbak? Ga usah caper sana sini,” tulis warganet yang lain.
“Parah gak ada empati banget,” ujar warganet.