Satu Prajurit TNI AD Meninggal saat Latihan Menembak Mortir di Kebumen
- tvonenews.com
VIVA – Duka mendalam dirasakan TNI Angkatan Darat. Salah satu prajurit terbaiknya, Peltu Saparlan meninggal dunia saat mengikuti latihan menembak Mortir 81 di Lapangan Tembak Pantai Setrojenar Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Rabu, 8 Juni 2022.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Peltu Saparlan.
"TNI AD beserta seluruh keluarga besar menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Almarhum Peltu Saparlan," kata Kadispenad dikutip dari laman resmi TNI-AD, Kamis, 9 Juni 2022.
Kadispenad mengatakan, saat ini pihak TNI AD sedang melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab kecelakaan saat dilaksanakan latihan tersebut.
Peristiwa nahas yang dialami Peltu Saparlan terjadi pada hari Rabu 8 Juni 2022, sekitar pukul 06.55 WIB. Kegiatan dilaksanakan di lapangan tembak Laboratorium Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI-AD, di kawasan Pantai Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren.
Kegiatan melaksanakan tanam landasan Mortir 81 mm dalam rangka uji materil sebelum digunakan peragaan kepada taruna dan penembakan oleh taruna. Mortir tersebut diproduksi di Pabrik Salgat Finlandia dengan jenis Tampela. MO 81 ini diawaki oleh 3 personel, 1 Tabak yaitu Peltu Saparlan, 1 Taban yaitu Serda Eko Kris, dan 1 Tamu yaitu Pelda Edi Mulyono.
Dari informasi yang diperoleh tim tvOnenews berbentuk Laporan Tuntas (LT) yang beredar melalui pesan singkat WhatsApp, saat Taban memasukan GMO Asap ke pucuk 4, granat keluar dari mulut laras amunisi meledak, bersamaan dengan itu laras bagian atas pecah dan lepas dari laras bagian bawah serta terpental kebelakang sebelah kiri sejauh 5 meter dan mengenai tabak Peltu Saparlan, sehingga tabak jatuh ke belakang.
Tim Keslap Akmil dr. Lettu Ckm Rinto langsung mengevakuasi tabak Peltu Saparlan menggunakan ambulans Akmil ke RSDS Kebumen.
Sampai di RSDS Kebumen, Peltu Saparlan dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu Pelda Edi Mulyono mengalami luka ringan di bagian punggung. Jenazah Peltu Saparlan kemudian dibawa dari RSDS Kebumen menuju RST Magelang.
Selanjutnya dari tim Asistensi Tehnik Divisi Senjata PT. Pindad, mengungkapkan kejadian ini baru pertama kali terjadi dan tidak dapat menjamin untuk penembakan selanjutnya, sehingga latihan dihentikan.
Baca juga: Penusuk Prada AAS hingga Tewas di Lampung Ternyata Seniornya Pratu FR