Gubernur: Masyarakat Sulawesi Barat Masih Dihantui Gempa Januari 2021
- ANTARA Foto/ M Faisal Hanapi
VIVA – Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik mengemukakan bahwa masyarakat setempat perlu mendapatkan edukasi tentang bencana alam agar mampu menghadapinya dengan baik, karena daerah setempat tergolong rawan bencana.
"Masyarakat Sulawesi Barat masih dihantui peristiwa gempa 15 Januari 2021, sehingga panik dan mengungsi di ketinggian di Kota Mamuju, ketika terjadi gempa 5,8 magnitudo ini," katanya di Mamuju, Kamis, 9 Juni 2022.
Ia mengatakan hal itu saat menerima Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto untuk meninjau pengungsi gempa di daerah itu.
Ia menyebut Sulawesi Barat merupakan wilayah yang seringkali dilanda bencana alam, seperti gempa banjir dan tanah longsor.
Hingga saat ini, ujar dia, masyarakat Sulawesi Barat masih trauma akibat gempa pada 15 Januari 2021. Ribuan warga setempat berada di sejumlah tempat pengungsian untuk menghindari gempa susulan.
Ia juga menilai kehadiran Suharyanto ke daerah itu memberikan kekuatan bagi masyarakat Sulawesi Barat dalam menghadapi bencana. "Kehadiran kepala BNPB pusat yang mengunjungi ribuan pengungsi di Stadion Manakarra Mamuju akan menjadi kekuatan dan semangat serta harapan bagi masyarakat menghadapi bencana gempa ini," katanya.
Suharyanto mengatakan aparatnya telah memantau perkembangan dampak gempa yang berpusat di Mamuju dengan magnitudo 5,8 pada Rabu.
Gempa susulan, katanya, terjadi empat kali dan getarannya sudah menurun sehingga masyarakat diminta tidak panik karena kondisi sudah terkendali. "Pemerintah berharap agar pengungsi dapat mulai kembali ke rumah masing-masing, dengan mendirikan tenda di rumah masing masing," katanya.
Ia berharap pemerintah daerah setempat memvalidasi data dampak gempa di Mamuju guna penanganan lebih lanjut. Pemerintah juga akan berupaya agar Sulawesi Barat yang rawan bencana dapat memiliki budaya sadar bencana.
Ia meminta satuan tugas tanggap darurat bencana gempa Mamuju segera dibentuk untuk mempercepat penanganan dampak bencana itu.
BNPB juga memberikan bantuan dana siap pakai (DSP) sebesar Rp1 miliar untuk penanganan dampak bencana di Sulawesi Barat. Bantuan tersebut di antaranya diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Rp250 juta. Polda Sulawesi Barat Rp100 juta, Korem 142 Tatag/Mamuju Rp150 juta, dan Pemerintah Kabupaten Mamuju serta Majene, masing masing Rp Rp250 juta. (ant)