Pimpinan Ngruki Tepis Kabar Abdul Qadir Ikut Dirikan Pesantren Baasyir
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, membantah kabar bahwa pendiri Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja, merupakan salah satu tokoh pendiri Pesantren Al Mukmin, bersama dengan Abu Bakar Baasyir.
Direktur Pondok Pesantren Al Mukmin, Yahya Abdurrahman, menegaskan bahwa Abdul Qadir Hasan Baraja bukan meruakan salah satu pendiri pesantren itu. Ia menyebutkan pendiri pondok pesantren yang beralamat di Ngruki, Cemani, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, itu hanya terdiri dari enam orang dan yang masih hidup hanya Abu Bakar Baasyir.
“Pendirinya itu Ustaz Abu Bakar Ba’asyir. Kedua, Ustaz Abdullah Sungkar--sudah almarhum, beliau dari Jawa Timur. Kemudian, Ustaz KH Hasan Basri--sudah almarhum, beliau dari Banjarmasin. Yang keempat, Ustaz Abdul Kohar dari Sulawesi. Kelima, Ustaz Yoyok Roswadi dari Tasik, dan keenam, Ustaz Abdullah Baraja dari Solo,” kata dia kepada wartawan di Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Rabu, 8 Juni 2022.
Yahya pun menyatakan dengan adanya pemberitaan yang menyebutkan nama Abdul Qadir Hasan Baraja, pemimpin Khilafatul Muslimin, sebagai salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin, merupakan berita bohong. Kemudian, ia menyatakan nama salah satu pendiri pondok pesantren yang memiliki marga Baraja, yakni Abdullah Baraja telah meninggal dunia sejak lama.
“Ustaz Abdullah Baraja telah meninggal dunia pada tahun 2007. Ustaz Abdullah Baraja, bukan Abdul Qadir Hasan Baraja. Tidak ada kaitan antara Abdullah Baraja, pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin dengan NII maupun dengan organisasi Khilafatul Muslimin,” katanya.
Yahya lantas menunjukkan foto Abdullah Baraja saat masih hidup untuk dibandingkan dengan foto Abdul Qadir Hasan Baraja yang ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya di Lampung. Dari perbandingan dua foto tersebut terdapat perbedaan yang cukup mencolok di antara dua nama bermarga Baraja.
Yahya juga dengan tegas menolak bahwa Abu Bakar Baasyir dikaitkan dengan organisasi Khilafatul Muslimin. Menurutnya, pada saat Abu Bakar Ba’asyir bersama para tokoh mendirikan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) pada tahun 2000, memang pada saat itu Abdul Qadir Hasan Baraja meminta kepada Ba’asyir agar MMI berada di bawah Khilafatul Muslimin.
“Kemudian Ustaz Abu menolak, tidak mau menerima, karena dari persyaratan-persyaratan yang terkait dengan masalah syariat tidak ada. Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Ustaz Abu Bakar Baasyir,” ujarnya.
Dia menepis pernyataan Direktur Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di sejumlah media yang mengatakan Abdul Qadir Hasan Baraja salah satu pendiri Pondok Pesanteen Al Mukmin Ngruki bersama dengan Abu Bakar Baasyir.