Bentrok Mahasiswa Papua Vs Ormas di Makassar, Ini Pemicunya

Bentrokan antara ormas BMI dengan mahasiswa Papua di Kota Makassar
Sumber :
  • VIVA/Supriadi Maud

VIVA – Bentrokan mahasiswa terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka yang bentrok itu organisasi masyarakat (ormas) Brigade Muslim Indonesia (BMI) dengan mahasiswa asal papua.

Bentrokan Warga 2 Desa di Adonara Flores Timur, 51 Rumah Dibakar Dua Orang Tewas

Bentrokan kedua kelompok massa itu diwarnai saling pukul dan lempar batu di depan asrama Cendrawasih Papua di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kota Makassar.

Akibat bentrok yang terjadi di depan asrama mahasiswa Papua tersebut, setidaknya ada enam orang yang terluka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Polisi Ungkap Pemicu Bentrokan Warga Rempang dengan PT MEG

Pantauan di lokasi, kericuhan itu bermula ketika mahasiswa melaksanakan unjuk rasa di Monumen Mandala Makassar. Namun, saat dalam perjalanan, pergerakan mereka ditahan massa BMI yang hendak membubarkan aksi.

Mahasiswa Papua yang tak terima sontak emosi dan saling dorong dengan massa ormas hingga terjadi bentrok.

Terkuak, Pemicu Bentrokan Mencekam Ormas dan Debt Collector di Cikarang

"Benar, mereka bentrok dengan baku pukul dan lempar batu di jalanan. Akibatnya ada 6 yang luka-luka dan satu yang parah," ujar Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Darminto, Rabu 8 Juni 2022.

Darminto menyebut pihaknya langsung membubarkan paksa para massa dengan dipukul mundur. Sementara 6 orang yang terluka dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Mereka sudah kita bubarkan," ungkapnya

Berdasarkan informasi yang dihimpun, semua korban yang dilarikan ke rumah sakit itu berasal dari ormas yang mencoba menghentikan aksi unjuk rasa mahasiswa Papua.

Sementara, mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di Makassar berasal dari Papua. Mereka menuntut mencabut UU Otonomi Khusus, menolak pembentukan daerah otonom baru di Papua.

Hingga siang ini, kondisi di depan asrama mahasiswa Papua saat ini sudah kondusif dan pihak kepolisian masih terus melakukan penjagaan di lokasi kejadian.

Sebelumnya dilaporkan sebanyak enam aktivis BMI Sulawesi Selatan dilarikan ke rumah sakit akibat terkena lemparan batu. 

"Ada enam aktivis yang sekarang dirawat di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar," kata Hanif Muslim, salah seorang pengurus BMI Sulsel.

Dari enam aktivis BMI yang terluka itu, juga termasuk Hanif Muslim dan ketua BMI Sulsel, Muhammad Zulkifli. Mereka terkena lemparan batu.
  
Ormas BMI Sulsel memang cukup dikenal tegas terhadap segala bentuk aksi yang mendukung kemerdekaan Papua. Setiap kali ada demo yang menuntut kemerdekaan Papua, BMI Sulsel selalu hadir menghalau.

Ketua BMI Sulawesi Selatan, Muhammad Zulkifli, secara tegas menyatakan akan selalu berupaya membubarkan siapa pun yang melakukan demo yang menuntut kemerdekaan Papua.

"Papua tidak boleh lepas dari Indonesia. Papua adalah kita. Olehnya, kita sebagai anak bangsa harus mampu mempertahankan Papua, dan berusaha melawan pihak-pihak yang menginginkan Papua merdeka dan lepas dari pangkuan NKRI. NKRI harga mati," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya