5 Fakta Luhut Tunda Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur Rp750 Ribu
- U-Report
VIVA – Beberapa hari terakhir, masyarakat dihebohkan dengan adanya rencana kenaikan tarif untuk menaiki stupa di Candi Borobudur sampai Rp750.000 untuk wisatawan lokal. Tarif tersebut naik sangat tinggi sampai 15 kali lipat dari harga awal masuknya yaitu Rp50.000. Banyak masyarakat yang menolak usulan untuk menaikkan harga tersebut, karena dinilai terlalu mahal.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan lewat akun media sosial Instagram miliknya @luhut.pandjaitan pada Minggu, 5 Juni 2022 lalu. Karena menuai banyak penolakan dari berbagai kalangan, kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur ini akhirnya ditunda.
1. Tarif Berbeda untuk Wisatawan Lokal, Asing, dan Pelajar
Luhut, dalam akun Instagramnya menjelaskan bahwa tarif baru tiket masuk wisatawan domestik sebesar Rp750 ribu, sementara wisatawan mancanegara US$100 dan untuk pelajar dikenakan biaya masuk Rp5.000. Kenaikan ini juga dibarengi dengan pembatasan jumlah pengunjung Candi Borobudur menjadi 1.200 orang per hari.
Kebijakan tersebut diambil untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya yang ada di nusantara. Saat ini, pengelola Candi Borobudur menetapkan tarif sebesar Rp25 ribu untuk pengunjung 3-10 tahun dan Rp50 ribu untuk dewasa. Sementara WNA sebesar US$25 atau setara Rp265 ribu per orang dan US$12 untuk anak-anak.
2. Candi Borobudur Mengalami Pengikisan
Dikutip Antara, Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono menyebut, bangunan candi ini mulai mengalami penurunan dan pengikisan yang diduga karena adanya beban berlebih akibat kunjungan wisatawan. Sebelum pandemi, rata-rata kunjungan wisatawan mencapai 10 ribu orang per hari..
Namun, selama pandemi pengelola menutup akses naik ke Candi Borobudur dan kunjungan wisatawan hanya sampai ke pelataran atau halaman candi. Edy juga mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut atas dasar pertimbangan kuota 1.200 orang per hari supaya orang yang akan naik adalah orang yang bersungguh-sungguh dan berkepentingan.
3. Banyak Penolakan
Sebagian orang mengaku keberatan dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga tiket masuk ke stupa Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu untuk wisatawan lokal. Masyarakat pun mendukung upaya pemerintah untuk melestarikan candi dan meningkatkan pelayanan. Namun, harga tiket yang dipatok jangan terlampau memberatkan wisatawan lokal.
“Pak Luhut, tolong kaji ulang tiket naik candi 750 rb. Memberatkan masyarakat, UMK saja naik nya cuma 25 rb, ini htm langsung naik jd 750 rb. Atau opsi lain, wisatawan mancanegara 2 juta, wisatawan lokal 200 - 300 rb saja (kalau pelajar sudah murah banget 5 rb),” tulis salah seorang warganet di kolom komentar Instagram Luhut.
“Pembatasan wisatawan 1200 / hari ya tetap kita dukung demi kelestarian Candi... Rakyat kecil juga ingin liat kemegahan candi borobudur dr dekat dgn tiket terjangkau , bukan dr pelatarannya doang... Mohon kaji ulang pak Luhut,” tambahnya.
4. Tanggapan Umat Buddha
Rencana pemerintah untuk menaikan harga tiket masuk ke Candi Borobudur ditentang oleh pelbagai kalangan termasuk pengamat pariwisata dan Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia, mengutip BBC. Umat Buddha di Indonesia menilai bahwa situs ini hendaknya diperkuat dari sisi spiritual-keagamaan dan dikembalikan ke fungsi utamanya.
Mengutip BBC, Pelaksana Harian DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia, Eric Fernando menyebut bahwa mereka meminta untuk ada aturan yang lebih kuat soal siapa saja yang diperbolehkan untuk naik ke lokasi paling atas dari Candi Borobudur. Sementara untuk harga tiket yang akan diberlakukan harus dikaji ulang.
5. Ganjar Usul Penundaan Kenaikan Tarif Masuk Candi Borobudur
Lantaran menuai banyak penolakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan usulan kepada Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan supaya kenaikan tarif naik stupa di Candi Borobudur ditunda. Ganjar menilai diperlukan beberapa langkah sebelum akhirnya tarif dinaikkan.
Apalagi saat ini banyak masyarakat yang melayangkan protes untuk menunda kenaikan tarif masuk candi tersebut. Lebih lanjut, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa penetapan tarif naik ke stupa Candi Borobudur ini harus dikaji lagi bersama Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan Balai Konservasi Borobudur.