Pesan Terakhir Made Adi Sebelum Jasadnya Ditemukan di Jurang Pecatu
VIVA – Jenazah pria ditemukan di jurang kawasan Pura Selonding tepatnya di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Bali.
Korban diketahui bernama Made Adi Duada (41) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu pagi sekitar pukul 9.50 WITA.
Dari hasil penyelidikan diketahui korban sebelumnya sempat mengirim pesan terakhir kepada keluarganya menggunakan Bahasa Bali. Berikut pesan dari Made tersebut.
"Bersama keluarga, tolong rawat keluarga saya, bapak ibu saya. Masalah hutang saya kontrakan, hidup saya hanya segini. Masalah istri saya biarkan dia menikah, anak saya urus sebentar, tolong bahagiakan anak saya, Pak Gita tolong urus Made anggap anak sendiri,".
Meski pesan tersebut menyesakkan hati, pihak keluarga tak dapat memungkiri bahwa korban sudah tiada.
Saksi yang juga pihak keluarga bernama Made Sumayasa (58) menceritakan pertama kali mendapat informasi bahwa motor dan handphone korban berada di dekat lokasi tempat kejadian peristiwa.
Dia kemudian mengajak I Wayan Surancana (55) untuk ikut mencari korban. Korban tak kunjung terlihat di areal sekitar, hingga akhirnya saksi mencurigai pohon gamal dengan batang yang telihat patah.
"Pohon gamal dihat dari atas tebing yang patah-patah dan saksi menyampaikan agar saksi 2 turun melihat situasi di bawah tebing guna memastikan adanya korban," jelas Made.
Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Ketut Sugiarta Yoga menjelaskan saat itu Surancana turun dan mendapati sandal korban. Namun, saat lebih ke bawah lagi, saksi melihat tubuh Made Adi sudah tersangkut di akar.
Kemudian, Basarnas Bali tiba di lokasi sekitar pukul 11.20 WITA untuk mengevakuasi jasad korban yang berlangsung mencapai 1 jam.
"Korban terjatuh ke tebing diperkirakan ketinggiannya kurang lebih 60 meter," lanjut Sugiarta.
Pun, usai proses pengangkatan jasad korban, selanjutnya dengan menggunakan ambulans BPBD Kabupaten Badung jasadnya dibawa ke rumah duka.
Sementara, pihak keluarga tak keberatan atas meninggalnya korban yang terjatuh dari tebing. Mereka juga bersedia membuat surat pernyataan yang disaksikan kepolisian dan aparatur Desa Pecatu.