Polisi Turun Tangan Selidiki Dugaan Dosen UNM Lecehkan Mahasiswi
- VIVA/Supriadi Maud
VIVA – Kasus curhatan mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM) yang diduga jadi korban pelecehan seksual oleh dosen kini diselidiki polisi. Kasus dugaan perbuatan tak senonoh ini jadi perhatian polisi karena viralnya unggahan berisi curhatan mahasiswi yang dilecehkan saat kuliah.
Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando menuturkan kasus pelecehan yang menimpa mahasiswi tersebut kini dalam lidik pihak Polrestabes Makassar.
"Benar, unit PPA Polrestabes sementara dalam penyelidikan perihal kasus ini," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando saat dikonfirmasi, Jumat 3 Juni 2022.
Lando menyebut, pihaknya belum menerima laporan polisi perihal mahasiswi yang mengaku jadi korban pelecehan. Meski begitu, kata Lando, kepolisian akan tetap melakukan penyelidikan kasus tindak dugaan pelecehan tersebut.
"Mungkin ada pertimbangan lain dari mereka kenapa tidak mau melapor. Tapi di satu sisi kami juga akan tetap selidiki ini karena sudah meresahkan apalagi sampai sangat viral," jelasnya.
Sebelumnya, viral oknum dosen di UNM diduga melecehkan secara seksual ke sejumlah mahasiswinya. Viralnya informasi itu karena salah satu unggahan akun anonim di Instagram.
Dalam unggahan itu, disebut sejumlah mahasiswi di Fakultas Teknik (FT) jadi korban pelecehan seksual. Mereka disebut dilecehkan oleh dosen yang sama dari Jurusan Elektro, berinisial A.
Sejumlah mahasiswi itu disebut dilecehkan dengan cara berbeda. Seperti cium tangan hingga mengelus ataupun meraba paha mahasiswi. Aksi tak senonoh itu diduga dilakukan oknum dosen saat perkuliahan.
Salah seorang di antaranya, Uni (nama samaran) mengaku tengah menunggu di depan ruang jurusan untuk bimbingan. Saat itu, kondisi sepi hanya dia dan seorang mahasiswi lain. Namun, posisi Uni dan mahasiswi itu berjauhan.
Terus tiba-tiba keluar satu dari jurusan dan ketemuka sama pak H, langsung duduk di dekatku sangat dekat. Baru lama-lama natarik tanganku, baru tidak mau na lepas. Setelah itu dia baring di pangkuanku,” kata Uni, dalam postingan itu.
“Padahal ada tas di pangkuanku. Mauka teriak tapi sepi sekali jurusan. Baru itu mahasiswi cuek melihatnya. Setelah kejadian itu saya takut ke jurusan. Padahal, mauka bimbingan dosen PAku (penasehat akademik)," demikian ujarnya.
“Saya sama temanku pakai jilbab syar’i tidak pernah sentuhan sama lawan jenis. Dosen dari Elektro otomatis anak elektro samaji siapa dosen yang ku maksud. Masalahnya na normalisasi orang-orang di sana. Saya tidak habis pikir,” sambungnya.
Menurut pengakuan korban lainnya, sebut saja Melati, dia menyampaikan aksi oknum dosen itu sudah dilaporkan ke bimbingan konseling (BK) kampus. Namun, pihak BK tidak ada tindaklanjutnya karena dalih tak ada bukti.
“Saya korban pelecehan mulai dari paha, tangan, dia peluk ka dari belakang, sampai dia angkat naik rokku. Sudah ka melapor ke bimbingan konseling di jurusan. Katanya, butuh bukti untuk ditindaklanjuti," tuturnya.
Tanggapan UNM
Pihak kampus UNM akhirnya angkat bicara perihal adanya kasus tersebut yang viral. UNM menyampaikan saat ini pihaknya tengah menginvestigasi kasus tersebut.
"Iya kami pihak kampus mau melakukan investigasi terkait benar tidaknya isu tersebut, karena ini juga baru kita tahu setelah viral," ujar Wakil Rektor III UNM Sukardi Weda saat dimintai konfirmasi, Rabu 1 Juni 2022.
Sukardi menjelaskan, bahwa pihaknya belum bisa bergerak cepat mengusut kasus itu. Sebab, sumber informasi isu atau para korbannya masih bersifat anonim.
Menurutnya, pihak kampus akan mencari tahu siapa yang pertama memainkan isu tersebut.
"Karena isu ini muncul di media sosial dan media online, tetapi yang merasa korban dan terduga pelaku masih bersifat anonim, jadi pelaku dan korban masih kita mau cari tahu dulu," ujar Sukardi.
Sukardi menegaskan, agar sejumlah mahasiswi yang diduga jadi korban pelecehan seksual oknum dosen segera melapor ke pihak kampus. Sebab, dengan adanya laporan itu membuat pihak UNM lebih mudah menginvestigasi isu terkait pelecehan yang beredar.
"Sebaiknya memang yang merasa mengalami pelecehan seksual, diimbau untuk melapor ke pihak kampus segera lapor biar kami bekerja," katanya.