6 Fakta Mahasiswi Diduga Lakukan Pelecehan saat Pasang Kateter Urin

Viral perawat curhat pasang kateter
Sumber :
  • TikTok

VIVA – Baru-baru ini publik dihebohkan dengan seorang mahasiswi yang merekam dirinya dengan narasi yang berhubungan dengan pemasangan kateter urin kepada pasien laki-laki dan viral di media sosial. Adapun pengunggah video tersebut adalah akun TikTok yang bernama @moditabok yang diunggah pada Selasa, 31 Mei 2022 dan viral pada Selasa, 1 Juni 2022. 

Anak Ivan Sugianto Nyesal Ngadu Ke Ayahnya Karena Berujung Penjara, Deddy Corbuzier Sindir dengan Tertawa

Akan tetapi setelah video tersebut viral, akun TikTok yang mengunggah video tersebut mengunci akunnya. Namun, walaupun akun TikTok ini sudah mengunci akunnya, jejak digital video tersebut sudah tersebar di media sosial lain, salah satunya adalah Twitter. Nah, berikut adalah fakta terkait seorang mahasiswa yang memasang kateter urine

1. Viral di Media Sosial

Video unggahan tersebut sampai tersebar ke media sosial lain, salah satunya adalah Twitter. Ketika VIVA mengetik kata kunci ‘kateter urin’ di kolom pencarian Twitter, video terkait dengan hal tersebut langsung memenuhi laman Twitter. Tangkapan layar video tersebut kemudian diunggah ulang oleh akun Twitter @AREAJULID pada Rabu, 1 Juni 2022. 

Dalam unggahan di akun Twitter tersebut, mahasiswa yang diduga melakukan tindak pelecehan ini mendapatkan kecaman dari warganet di Twitter. Hingga saat ini, cuitan di akun Twitter tersebut sudah mendapatkan lebih dari 47 ribu suka dan 10 ribu komentar warganet yang merasa geram. 

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

2. Diduga Nafsu

Dalam cuitan ini, disematkan foto tangkapan layar video mahasiswa yang tengah praktik kerja sebagai tenaga kesehatan. Mahasiwa ini memberikan narasi yang dianggap tidak senonoh dalam videonya karena dianggap nafsu kepada pasien. 

“Ketika aku harus masang kateter urin/DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi,” tulis pemilik akun TikTok tersebut.

Karena narasi tersebut, banyak warganet yang menganggap bahwa mahasiswa yang tengah praktik sedang nakes diduga mengarah pada pelecehan seksual. 

3. Klarifikasi Mahasiswa

Wanita yang diduga sudah melakukan pelecehan seksual ini menganggap bahwa hal tersebut hanya untuk konten belaka. Wanita ini mengatakan bahwasannya setiap bekerja ia selalu profesional lantaran mempunyai ilmu yang sudah mereka pelajari. 

"Video TikTok ini cuma buat seru-seru, dari aku juga enggak nyebutin siapa pasiennya. Ini lebih ke sharing pengalaman dan aku yakin bukan cuma saya yang ngerasa gitu,” ungkapnya di kolom komentar. 

4. Komentar Warganet

Walaupun demikian, warganet di Twitter masih tidak terima dengan penjelasan mahasiswa tersebut. Mereka tetap menganggap bahwa apa yang dilakukan wanita tersebut salah dan tidak mempunyai etika. Mahasiswa keperawatan ini akhirnya menuai beragam komentar dari warganet di kolom komentar. 

"Dunia semakin lama semakin gila. Orang-orang lupa batasan. Semua dianggap seru-seruan dan bercandaan. Bercanda juga ada batasnya,” tulis salah seorang warganet di Twitter. 

5. Klarifikasi dari RSUD Wonosari

Setelah video tersebut ramai diperbincangkan di media sosial, pihak RSUD Wonosari selaku tempat mahasiwa ini mengikuti praktik tersebut angkat bicara. Lewat akun Instagramnya, @rsud_wonosari menjelaskan bahwa wanita ini bukan sebagai pegawai rumah sakit. Wanita ini adalah seorang mahasiswa yang tengah praktik di RSUD Wonosari. 

"Menanggapi konten video yang sedang viral di media. Kami dari RSUD Wonosari menyampaikan bahwa yang bersangkutan bukan merupakan Pegawai RSUD Wonosari, tetapi Mahasiswa dari Universitas X yang sedang praktik di RSUD Wonosari," tulis pihak RSUD Wonosari. 

6. Klarifikasi dari Kampus Terkait

Sementara itu mahasiswa yang memasang kateter urin ini berasal dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Setelah video tersebut viral, pihak kampus juga memberikan klarifikasi bahwa perempuan tersebut memang benar salah seorang mahasiswa program studi Keperawatan. Pihak kampus juga sudah melakukan beberapa langkah terkait mahasiswanya. 

“1. Memperingatkan/menegur mahasiswa tsb terkait dg konten yg telah dibuat. 2. Menarik mahasiswa tsb dari tempat praktik kliniknya. 3. Memohon maaf ke rumah sakit tempat praktik klinik secara non formal, dan  akan segera dilakukan pertemuan dengan direktur dan kadiklat rumah sakit tsb,”  tulis pihak kampus di akun Twitter @unisa_yogya. 

“4. Sebelum mahasiswa terjun ke lahan praktik /RS, mhs telah mengikuti kegiatan pembekalan baik yg berupa kompetensi keahlian maupun pembekalan aspek etik termasuk menjaga privasi klien, keselamatan kerja, keselamatan pasien. Sebelumnya juga mereka sudah lolos uji pra klinik,” tutupnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya