Nadiem Tugaskan Laskar Rempah Napak Tilas Sejarah Kekayaan Alam RI

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem A. Makarim
Sumber :
  • Youtube Jalur Rempah RI

VIVA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem A. Makarim, melepas rombongan Laskar Rempah beserta awak KRI Dewaruci dalam mengarungi Jalur Rempah Nusantara pada Rabu sore ini, 1 Juni 2022 di Dermaga Madura Tengah Koarmada II Surabaya, Jawa Timur.

Presiden Vietnam Sampai Uber Prabowo Subianto Demi Bisa Foto Bersama Menterinya

Dalam sambutannya, Nadiem mengatakan bahwa hari ini kita akan menorehkan momen bersejarah, dimana jeberangkatan KRI Dewaruci yang membawa muhibbah jalur rempah pada hari ini bertepatan dengan peringatan hari lahir Pancasila yang dirayakan setiap tanggal 1 Juni.

"Jalur rempah dan Pancasila adalah tonggak penting dalam perjalanan sejarah bangsa kita. Jalur rempah yang berpusat di nusantara ini berperan penting dalam mendorong kemajuan peradaban global," kata Nadiem dalam telekonferensi, Rabu 1 Juni 2022.

Trump Abaikan Proses Pemeriksaan oleh FBI untuk Seleksi Calon Menteri, Menurut Media

Mendikbud Nadiem Makarim

Photo :
  • vstory

Nadiem menambahkan, selama lebih dari 1.000 tahun jauh sebelum kedatangan Eropa, para pelaut, para pedagang, dan cendekia dari berbagai belahan dunia, telah berinteraksi dan melahirkan keragaman budaya yang kemudian menjadi inti kekuatan bangsa Indonesia.

Curhat Cak Imin Diomelin Istri: Apa Gunanya Jadi Menteri Kalau Enggak Bisa Atasi Judi Online?

"Dan Pancasila lahir dari bumi dengan budaya yang beraneka keragaman ini. Seperti yang dikatakan Bung Karno, Pancasila tidak diciptakan, melainkan digali dari bumi kita. Pancasila menjadi falsafah bangsa yang mempersatukan kita dalam keragaman dengan semangat kebhinekaan," ujarnya.

Dia mengatakan, semangat itulah yang terus menginspirasi Kemendikbud Ristek dalam merancang berbagai program di bidang pendidikan dan kebudayaan. Sehingga para pelajar, seniman, dan pelaku budaya, juga seluruh masyarakat Indonesia bisa terus ingat akan pentingnya memperkuat gotong-royong dan kebhinekaan global.

"Muhibbah budaya jalur rempah merupakan program unggulan Kemendikbud ristek sebagai upaya untuk menegaskan kedaulatan Indonesia sebagai negara maritim," kata Nadiem.

Nadiem meyakini, perjalanan ini akan memperkuat upaya pemajuan kebudayaan dan penguatan pendidikan karakter berbasis Pancasila, yang saat ini sedang diupayakan bersama bukan hanya dengan ceramah dan pidato, tetapi dengan aksi mengarungi lautan seperti leluhur bangsa Indonesia dulu.

"Untuk itu, kepada para Laskar rempah yang akan diberangkatkan hari ini, saya harap anda semua bisa menjadi pembawa dan penyebar pesan kebinekaan di setiap daerah yang Anda kunjungi nanti. Selamat berlayar kepada para Laskar Rempah, mari menggali kejayaan bahari Indonesia di setiap titik simpul jalur rempah untuk Indonesia merdeka berbudaya," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono mengatakan, kejayaan sejarah bangsa Indonesia adalah kejayaan sejarah maritim Nusantara. Pada masa itu, masyarakat Nusantara hidup dalam corak kemaritiman dan warna kelautan yang sangat kental.

"Dengan teknologi perkapalan yang belum secanggih saat ini, nenek moyang kita telah mampu menjelajah dan berinteraksi dengan bangsa-bangsa di belahan dunia yang lain. Hal ini bukanlah sesuatu yang mengherankan, sebab bangsa kita hidup di alam kepulauan sehingga .edan laut dan samudera menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mereka sehari-hari," kata Heri.

Sebagai bagian dari anugerah alam kepulauan, kekayaan alam nusantara yang sekaligus menjadi pendorong interaksi dan penjelajahan dalam hubungan perdagangan, rempah-rempah yang kala itu menjadi komoditi yang sangat dibutuhkan dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi bahkan melebihi harga emas tersedia melimpah di gugusan kepulauan Nusantara ini.

"Dari sinilah kita membaca catatan sejarah tukar guling termahal dalam sejarah perdagangan dunia, di mana pada tahun 1617 kota Manhattan di New York yang saat itu dikuasai Belanda, rela ditukar dengan sebuah pulau kecil di Kepulauan Banda yang saat itu dikuasai Inggris, yaitu pulau Rhun. Karena Hanya di pulau itu dan beberapa pulau di sekitarnya, adalah asal mula pohon pala tumbuh, sebelum kemudian diselundupkan dan menyebar ke banyak Wilayah lain di dunia," ujarnya.

Diketahui, para Laskar Rempah ini akan berlayar di atas KRI Dewaruci menelusuri titik-titik jalur rempah Nusantara. Perjalanan itu dimulai dari Surabaya, Makassar, berlanjut ke Baubau dan Buton. Lalu ke Ternate dan Tidore, selanjutnya ke Banda Neira, dan ke Kupang. Setelah itu, KRI Dewaruci akan kembali ke Surabaya dan Mojokerto pada 2 Juli 2022 mendatang.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya