Peringati Satu Abad, PSHT Bikin Kirab Budaya dari Sabang-Merauke
- Istimewa
VIVA – Keluarga besar Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) akan memperingati satu abad berdirinya organisasi pada 2 September 2022. Salah satu rangkaian acaranya akan digelar kirab budaya dari Sabang sampai Merauke.
Ketua Umum PSHT, Moerdjoko HW menjelaskan awal rangkaian kirab budaya dimulai di Sabang yang bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu ini. Saat di Sabang, PSHT melakukan atraksi silat yang menghibur para wisatawan.
“Peringatan satu abad ini mengambil tema Menjaga Konsistensi Jatidiri Setia Hati Terate dalam memperkokoh nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme sebagai pelopor ajaran budi luhur," kata Moerdjoko, dalam keterangannya, Rabu, 1 Juni 2022.
Dia menambahkan, menjelang puncak acara pada 2 Septeber mendatang, berbagai kegiatan akan berlangsung secara beriringan dari Sabang sampai Merauke serta luar negeri. Moerdjoko menekan PSHT sebagai organisasi yang didirikan Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada 1922 itu sudah menyiapkan rangkaian acara dari tingkat pusat sampai tingkat rayon.
“Hari ini, 1 Juni 2022 kita melakukan Kirab Budaya Nusantara yang diawali dengan pengambilan tanah dan air di tiap cabang (kabupaten/kota) yang dilakukan secara serentak, dan akan disatukan di Padepokan Agung Madiun," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan di Sabang, dirinya didampingi Dewan Pusat PSHT Harsono dan perwakilan pengurus pusat Didik Mukrianto melakukan prosesi pengambilan tanah dan air dari wilayah paling barat Indonesia. Rencananya, di wilayah paling timur di Merauke akan dilakukan Ketua Dewan Pusat Issubiantoro.
Kemudian, ia mengatakan prosesi penyatuan tanah dan air dari seluruh wilayah Indonesia ini punya makna mengingatkan pentingnya persatuan dalam kebhinekaan. Selain itu, pentingnya memupuk tali persaudaraan dalam keberagaman.
Sementara, pengurus PSHT tingkat II, Didik Mukrianto mengatakan dengan usia 1 abad PSHT sudah bertransformasi jadi organisasi pencak silat yang kuat, berkarakter, inklusif. Ia menekankan PSHT harus terus hadir agar dicintai masyarakat dan terus mendedikasikan seluruh karya dan pengabdiannya untuk negara.
Didik menekankan PSHT didirikan 1922 oleh pahlawan perintis kemerdekaan Ki Hadjar Hardjo Oetomo.
"Sebagai sarana untuk melawan penjajah, membela rakyat dari berbagai penindasan dan memerdekakan Indonesia," tutur Didik yang juga Anggota DPR tersebut.
Bagi dia, dengan jumlah yang melebihi 20 juta dan tersebar di seluruh Indonesia, PSHT terus konsisten menjaga NKRI dari segala bentuk ancaman, tantangan, dan gangguan. "Nasionalisme kami tidak akan pernah mati, dedikasi kami untuk NKRI," ujar Didik.
Didik menekankan PSHT bersama warganya akan terus mengambil tugas dan tanggung jawab besar mendidik dan mengajarkan generasi bangsa. Tujuannya untuk memperkokoh nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme dan ajaran budi luhur.
Dia bilang, PSHT sebagai bagian kekuatan asli Indonesia akan terus jadi penjaga dan pelestari budaya bangsa.
“PSHT akan terus konsisten menjadi perekat kebhinekaan dan penyambung solidaritas. PSHT akan terus menjadi penjaga moral dan karakter generasi bangsa ini," tutur Didik.