Infeksi usai Bedah Sesar, Pasien di Lombok Dioperasi Berulang Kali

Ilustrasi pasien
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman

VIVA – Seorang pasien yang akan melahirkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, menjalani operasi sesar di RSIA Permata Hati, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pasien bernama Nirmala Adni (24 tahun) menjalani operasi sesar pada 10 Mei 2022 dan bayi perempuannya lahir dengan selamat.

Lombok Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah Rusak dan Satu Anak Luka

Namun, pada 13 Mei, Nirmala mengeluhkan sakit dan menderita demam selama beberapa hari. Keluarganya kemudian membawanya kembali ke RSIA Permata Hati pada 17 Mei.

Seorang anggota keluarga pasien, Syawaluddin, mengatakan Nirmala dibawa untuk kali kedua ke rumah sakit, kondisinya mengalami infeksi pada bekas operasi. "Saat itu diketahui bekas operasinya bermasalah dan mengalami infeksi," katanya kepada wartawan di Mataram, Senin, 30 Mei.

Kekeringan, Warga di Lombok Tayamum untuk Salat

Manajemen RSIA kemudian memutuskan untuk membuka ulang jahitan dan melakukan operasi kedua kalinya. Pada 25 Mei, Nirmala kembali mengeluhkan sakit dan demam. Keluarganya kembali membawanya ke RSIA Permata Hati untuk menjalani operasi pembukaan dan dijahit ulang. Ia pun diminta untuk rawat inap di RSIA Permata Hati dan masih dirawat di sana sampai sekarang.

Ilustrasi ibu melahirkan (iluvtari dari unsplash)

Photo :
  • U-Report
Bidan Muda Ubah Kebiasaan Masyarakat, dari Percaya Dukun Beranak ke Tenaga Medis

Syawal mengaku telah beberapa kali bertanya kepada pihak rumah sakit namun justru jawaban ketus didapat dari perawat. "Malah oknum perawat bilang, 'Bapak diam saja, ada ribuan orang melahirkan sesar di sini'. Nadanya sangat ketus dan tidak ramah," ujarnya.

Dia meminta manajemen rumah sakit untuk lebih serius menangani pasien. Soalnya keluhan terhadap rumah sakit tersebut bukan kali pertama terjadi. Apalagi sejauh ini anak Nirmala yang baru lahir harus terpisah dari ibunya dan dirawat di rumah neneknya di Kediri, Lombok Barat.

Diduga bermasalah

Syawal menegaskan, pihak keluarga ingin mendapatkan informasi yang jelas dan terbuka tentang penanganan dan kondisi pasien. Sebab, jika ada dugaan malapraktik maka pihak keluarga akan melaporkan ke manajemen RSIA Permata Hati, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dan juga Kemenkes RI.

Dugaan operasi sesar itu bermasalah diamini oleh suaminya, Ishak. Menurut Ishak, saat datang ke RSIA Permata Hati, kondisi istrinya dan kandungannya baik-baik saja. Hasil USG terakhir menyebutkan kondisi bayi dalam posisi yang normal.

"Tapi sampai di Permata Hati, divonis posisi bayi kepala di atas sehingga harus operasi sesar," ujar Ishak.

Selain itu pihak RSIA Permata Hati juga menyatakan bukaan Nirmala cukup lama dan kondisi paru-paru bayinya lemah sehingga harus menjalani sesar.

Nirmala masih dirawat di RSIA Permata Hati. Ishak berharap pihak rumah sakit serius menangani istrinya. "Jangan karena kami pakai BPJS sehingga terkesan tidak maksimal penanganannya," ujarnya.

Pejabat Humas RSIA Permata Hati, Ehan, mengaku akan menelusuri informasi dari keluarga pasien Nirmala Adni. "Kami baru dengar masalah ini, kami cek dulu," katanya saat dikonfirmasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya