Menengok Museum Sisa Desa Gaib Besari di Lombok yang Hilang Misterius
- VIVA.co.id/Satria Zulfikar
VIVA – Desa Besari di Lombok, Nusa Tenggara Barat konon disebut sebagai desa gaib karena penduduknya menghilang secara misterius. Desa itu diyakini sebagai kedatuan atau kerajaan di Desa Genggelang, Gangga, Lombok Utara.
Cerita mistis ini diyakini warga setempat merujuk peristiwa abad 17. Saat itu, Kerajaan Karangasem masuk ke Lombok yang membuat sang raja tertarik terhadap kemakmuran desa.
Pun, konon Raja Karangasem menawarkan kerjasama dengan Kedatuan Besari. Namun, ajakan Raja Karangasem ditolak raja atau datu Besari.
"Karangasem kemudian membawa pasukan untuk menginvasi Besari. Negosiasi dengan pasukan Besari gagal mencapai perdamaian," kata pemangku adat Sasak Desa Genggelang, Amiq Kholid, saat ditemui VIVA, belum lama ini.
Namun, karena tak ingin ada pertumpahan darah, Raja Besari menghilang. Begitu juga desa tersebut yang menghilang secara gaib.
Pemangku Adat Sasak Desa Genggelang, Amiq Kholid
- VIVA.co.id/Satria Zulfikar
Awalnya sebelum menghilang, penduduk desa serta ternak mereka dibawa ke kedaton. Tapi, kemudian raja mengambil batok kelapa dan diisi air. Setelah itu, sang raja membaca doa.
Selanjutnya, air tersebut disiram mengelilingi kedaton. Konon, Desa Besari tiba-tiba menghilang dan hanya hutan rimbun yang tersisa.
Jejak peningalan Desa Besari bisa dilihat di museum Desa Genggelang. Di museum itu terdapat sejumlah benda peninggalan seperti rompi Datu Besari berwarna biru yang lapuk dimakan usia.
Selain itu, lampu minyak kerajaan yang dipakai sebagai penerangan zaman dulu.
"Rompi ini milik raja atau datu. Karena di Lombok memeluk kedatuan," ujarnya.
Pun, benda peninggalan lainnya ada guci, uang bolong, alat khitan, Warige atau alat astronomi. Lalu, ada juga tombak, khotbah watu telu, lontar yang bercerita tentang kedatuan pertama di Lombok dan lainnya.
Tak hanya itu, ada juga senjata (cetbang) sisa peninggalan Majapahit dan kempu atau alat menaruh buah zaman dulu.
Sebagian orang meyakini Desa Besari saat ini masih ada. Namun, tidak bisa dilihat secara kasat mata. Sejumlah orang yang bukan warga setempat pernah mengalami peristiwa janggal dengan melihat penampakan desa.
Salah seorang di antaranya pedagang tikar dari Lombok Timur yang berjualan di sana. Namun, esoknya tak menemukan desa itu.
Kemudian, seorang pemuda yang mengalami peristiwa aneh usai pergi berkencan dengan gadis desa di sana. Tapi, esoknya saat akan kembali, tak ditemukan desa tersebut.
Lalu, kejadian pasca gempa Lombok pada 2018 yang dialami relawan dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Jawa Barat. Kabarnya, relawan kedokteran selalu menerima pasien jam 2 dini hari.
Namun, saat pagi hari, para pasien menghilang.
"Ada juga tentara yang datang ke kepala desa, mengaku mereka sering rawat pasien dari Desa Besari. Padahal, desa itu tidak ada," kata Amiq Kholid.
Meski demikian, sampai saat ini belum ada korban jiwa dari gangguan penduduk desa gaib tersebut. Amiq menyampaikan, jika ada orang yang mampu melihat secara gaib, maka akan dilihat penduduk Desa Besari tengah berniaga. Penduduk desa itu tampak beraktivitas jadi petani seperti layaknya manusia biasa.
