Walikota Semarang Perintahkan Buat Tanggul Darurat Atasi Banjir Rob

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, turun langsung untuk tangani tanggul jebol.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, turun langsung untuk menangani tanggul jebol di wilayah Tanjung Mas akibat air laut pasang atau rob, Senin, 23 Mei 2022, malam. Tanggul tersebut jebol pada Senin sore yang membuat kawasan Pelabuhan Tanjung Mas, kawasan industri dan pemukiman di sekitarnya diterjang air bah setinggi hampir dua meter.

Banjir Besar Terjadi di Filipina Utara, Ribuan Rumah Terendam

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, turun langsung untuk tangani tanggul jebol.

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

Buat Tanggul Darurat

Ancaman Water Hammer Hantui Para Pemotor yang Suka Terobos Banjir

Setelah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial, hingga Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Kapolrestabes Semarang, Dandim 0733 BS/ Kota Semarang serta sejumlah jajaran Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, ia pun memerintahkan untuk membuat tanggul darurat.

"Tanggul darurat tersebut dibangun dengan menumpuk karung berisi pasir. Kawan-kawan malam hari ini mulai membuat tanggul dari karung diisi pasir sebanyak mungkin. Pembuatan tanggul itu akan kita upayakan dari malam ini," katanya.

Banjir Setinggi 140 Cm Landa Pasar Minggu Usai Diguyur Hujan Deras Sore Ini

Baca juga: Banjir Rob Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Ganjar Langsung Datang

Dua Titik

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut mengungkapkan terdapat dua titik pada tanggul yang jebol. Yaitu di area sekitar PT Lamicitra Nusantara dan di Kampung Ujung Seng.

"Penyebab jebolnya tanggul karena terjadi air pasang atau rob tertinggi dalam waktu satu dekade ini di Kota Semarang. Puncak air pasang tertinggi sebelumnya terjadi bulan Juni tahun 2020 ketinggiannya 1,8 meter. Dan untuk hari ini ketinggian air pasang mencapai 2,1 meter. Jadi sebagian limpas, sebagian lagi membuat tanggul jebol," katanya.

Dampaknya, lanjut Hendi, dialami oleh sedikitnya warga di 6 RW di wilayah pesisir Kota Semarang.

"Sebagian besar masyarakat tidak menghendaki mengungsi. Maka kita akan menyiapkan segala keperluan warga yang saat ini tempat tinggalnya terendam air pasang. Malam ini kita mulai kirimkan tiga ribu nasi bungkus, lalu juga ada dari Pak Kapolrestabes dan Pak Dandim, serta kawan-kawan swasta yang akan terlibat," kata Hendi.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya