4 Penceramah Sering Dianggap Radikal, Nomor 4 Kamu Pasti Tahu
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Penceramah sering dianggap radikal ini keberadaannya selalu menuai kontroversi. Akhir-akhir ini beredar berita penolakan seorang penceramah Indonesia diusir dari negara tetangga yaitu Singapura. Melalui penelusuran Viva, Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT) pernah merilis 5 ciri penceramah radikal.
Lima ciri penceramah yang masuk ke dalam golongan radikal jika penceramah itu mengajarkan anti Pancasila dan Prokalifah; mengajarkan paham takfiti; sikap anti pemimpin atau pemerintahan yang sah; sikap eksklusif; dan anti budaya atau anti kearifan keagamaan lokal.
Radikalisme bisa lahir dari pemahaman datar mengenai keberagamaan, dari lingkungan yang serba eksklusif serta dari egoisme atas nama ideologi atau agama tertentu. Subjek nya juga bisa beragam, apakah ia seorang birokrat atau ASN, tokoh masyarakat, tokoh agama, politisi, dan bahkan petugas yang diamanahi tugas dalam bidang pertahanan dan keamanan.
Subjek yang sering dikaitkan dengan radikalisme adalah penceramah, VIVA kali ini merangkum dari berbagai sumber mengulas 4 Penceramah yang sering dianggap radikal dan di tolak keberadaannya:
1. Felix Siauw
Penceramah Felix Siauw kerap dinilai oleh khalayak masyarakat publik sebagai pengkritik Pemerintah sejati. Bahka ia juga pernah dilabeli orang sebagai ustaz radikal lantaran isi ceramahnya yang mengandung radikalisme.
Namun, Felix Siauw tak pernah gentar oleh label-label radikal yang disematkan kepadanya, ia tetap bersikukuh perjuangkan dakwah Islam di Indonesia.
Melihat Felix Siauw kerap menjadi bahan incaran Pemerintah dan dicurigai lantaran menyampaikan dakwah radikalisme, sang Ibunda pun rasakan kekhawatiran yang mendalam.
Felix Siauw pun menyatakan perjuangan dakwahnya semata-mata karena perintah agama serta untuk kebaikan anak-anaknya kelak saat dewasa.
2. Ustad Abdul Somad
Ustad Abdul Somad (UAS) pernah mengatakan bahwa menonton drama Korea (drakor) sama halnya dengan menjadi kafir.
"Orang Korea nih kafir, tak bersunat. Tak mandi wajib. Berzinah kerjaannya. Jangan suka kepada orang kafir. Siapa yang suka kepada orang kafir, maka dia bagian dari kafir itu. Condong hatinya kepada orang kafir, maka tontonlah kori’ah (Korea)," ujar UAS dalam unggahan vid di Youtube.
UAS merupakan seorang pendakwah dan ulama Indonesia yang sering mengulas kajian agama Islam, khususnya kajian ilmu hadis dan ilmu fikih.
Selain itu, sosok yang bergelar Datuk Seri Ulama Setia Negara ini juga aktif membahas isu-isu nasionalisme dan berbagai masalah lainnya yang terjadi di tanah air.Ia terkenal dengan cara penyampaian gagasannya yang tegas dan lugas sesuai latar belakangnya sebagai seorang ulama sekaligus dosen agama Islam.
Ceramah-ceramah yang sring dilontarkan oleh ustad Abdul Somat sering dianggap radika, bahaka. Ia ditolak kehadirannya oleh beberapa negara seperti Singapura dan Hongkong.
3. Muhammad Ismali Yusanto
Ismail Yusanto dikenal sebagai pribadi yang sangat lugas dan terbuka dalam mensosialisasikan visi dan misi HTI, temasuk agenda dari HTI sendiri. Ia bahkan menyerukan bersatunya umat Islam dengan “iming-iming” tegaknya khilafah Islamiyyah untuk mengembalikan kehidupan umat Islam bernuansa kehidupan Islam tak ubahnya masa Nabi Muhammad Saw.
Iming-iming ini persis dengan cara orang-orang ISIS di Suriah merekrut anggota. ISIS menawarkan iming-iming yang menggiurkan. Salah satunya, menghadirkan kehidupan yang menenteramkan ala kehidupan Nabi Saw.
Ismail Yusanto menyebarkan berita hoax itu melalui akun twitternya sehingga kemudian pesan itu dikutip oleh beberapa media. Ia bersikukuh bahwa HTI yang dibubarkan pemerintah itu tidak punya bendera. Padahal, bendera HTI itu adalah, yang oleh orang-orang HTI disebut dengan, bendera tauhid.
4. Muhammad Rizieq Shihab
Muhammad Rizieq Shihab atau yang dikenal dengan panggilan Habib Riziq kaitannya denga organisasi yang kini telah dibubarkan yaitu Forum Pembela Islam (FPI).
FPI dengan slogan amar ma’ruf nahi mungkar lebih dikenal sebagai kelompok Islam berpandangan radikal. Anggapan itu semakin mendapat pembenaran ketika banyak anggotanya kerap melakukan sweeping atau
Habib Riziq sebagai penceramah sering berapi-api dalam kobar kemarahan yang luar biasa. Ayat-ayat suci terlontar untuk mempertegas kebencian, anatisme dan isu sektarian - bercampur baur dengan kata-kata kotor.
Pernah terdapat Aksi tolak kedatangan Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab menggema di sejumlah daerah. Mereka yang mengaku tergabung dalam sejumlah organisasi masyarakat sipil, mulai melakukan aksi penolakan.
Dalam aksi tersebut, mereka menolak Rizieq yang dinilai hanya akan memecah kerukunan masyarakat Sumut yang selama ini telah hidup rukun.