20 Rumah Dibakar OTK Papua, Ratusan Warga Mengungsi ke Pos TNI-Polri

Ilustrasi pembakaran rumah oleh oknum OTK di Papua
Sumber :
  • VIVA.co.id / Banjir Ambarita (Papua)

VIVA – Ratusan warga di Kabupaten Dogiyai, Papua pada Minggu malam, terpaksa menggungsi di Markas TNI-Polri akibat rumah dan kios yang mereka tempati dibakar oleh sekelompok warga yang belum diketahui pasti asalnya.

Puluhan Warga Bakar Mobil Truk, Supirnya Ditangkap Polisi Karena Tabrak Bocah

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Kamal menjelaskan, atas kejadian itu ada sekitar 20 unit rumah yang berlokasi di Kampung Ikebo dan Kampung Kimipugi ludes terbakar, namun beruntung tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.

Pria Pembakar Santri di Boyolali Jadi Tersangka, Terancam 15 Tahun Penjara

"Kejadian pembakaran rumah warga itu di dua lokasi, membuat sekitar 100 orang yang terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi di Mako TNI-Polri di Kabupaten Dogiyai," kata Kabid Humas Polda Papua saat dimintai keterangan, Senin, 23 Mei 2022.

Kamal menjelaskan kejadian berawal sekitar pukul 23.30 WIT, salah satu rumah warga di Jalan Trans Nabire Depan Bandara Kampung Ekemanida di lempari batu oleh orang tidak dikenal.

Santri di Boyolali Dibakar Hidup-hidup Tamu Ponpes Gara-gara Dituduh Curi HP

Mendapat laporan itu, anggota Polsek Kamu dengan menggunakan mobil Patroli menuju ke TKP dan mengevakuasi warga di Koramil Kamu. 

Anggota selanjutnya melaksanakan patroli ke Kompleks Pasar Ikebo dan Kampung Kimupugi sesampainya di depan Gereja Kingmi Ebenhezer anggota mendapat lemparan batu dan panah sehingga anggota mengeluarkan tembakan peringatan.

"Mereka melakukan pelemparan dan panah kepada anggota yang sedang melakukan patroli. Dari kejadian itu dua anggota TNI terluka akibat terkena panah," kata Kombes Kamal.

Kemudian sekitar pukul 02.00 WIT dini hari, anggota mendapat laporan bahwa di Kampung Ikebo dan Kampung Kimupugi telah terjadi pembakaran rumah warga oleh massa.

Lebih lanjut dikatakan, awalnya warga yang melakukan pembakaran ini sudah bergabung dan akan membakar pasar namun tidak berhasil sehingga mereka melakukan pembakaran ke rumah warga sekitar.

"Belum bisa dipastikan ini dari kelompok mana yang melakukan pembakaran. Saat ini aparat gabungan masih melakukan penyelidikan," ujar Kombes Kamal.

Ia juga mengatakan bahwa masyarakat yang hendak melakukan pembakar berupaya membakar lokasi yang tidak diamankan oleh petugas. Bahkan ada dugaan kantor Polsek yang menjadi Mako Polres Dogiyai juga menjadi sasaran dan akan dibakar.

Saat ini situasi pasca-kejadian aman dan kondusif, aparat keamanan di Kabupaten Dogiyai masih melakukan pengamanan di tempat kejadian dan meningkatkan patroli di sekitaran kota guna mengantisipasi pembakaran susulan.

"Hari ini sebanyak 1 SSK personel Brimob dan personel Polres Nabire di kirim ke Kabupaten Dogiyai untuk membackup Polres Dogiyai, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap Kabid Humas Polda Papua. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya