Mengenang Sosok Achmad Yurianto: Militer dan Dokter yang Periang
- covid19.go.id
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy berbela sungkawa atas meninggalnya mantan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) penanganan COVID-19 yang kini menjabat Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Achmad Yurianto. Mendiang Achmad Yurianto sempat menjalani perawatan terkait kanker usus.
Achmad Yurianto meninggal dunia sekira pukul 18.50 WIB di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Sabtu, 21 Mei 2022. Kemudian jenazah tiba pukul 21.20 di rumah duka di Jalan Ir Soekarno, Kota Batu.
Rencananya jenazah Achmad Yurianto akan dimakamkan di TPU di sekitar rumah duka pada Minggu, 22 Mei 2022 sekira pukul 08.00 WIB.
"Saya selama ini tidak tahu kalau Beliau itu mengidap penyakit itu karena kan tidak ada tanda tanda itu. Dia selalu periang dan artinya tidak ada kelihatan gelisah atau tanda-tanda sakit lah itu," kata Muhadjir di Malang, Jawa Timur, Sabtu, 21 Mei 2022.
Muhadjir mengungkapkan pertemuan terakhir dengan Achmad Yurianto terjadi sekira 2 bulan yang lalu. Dia sempat berbincang dengan mendiang berkaitan dengan peraturan presiden tantang revitalisasi BPJS. Muhadjir mengenang mendiang sebagai sosok pekerja keras.
"Terakhir bertemu sudah lama, waktu kita undang dua bulan lalu di kantor waktu launching Peraturan Presiden yang berkaitan dengan revitalisasi BPJS. Dia hadir itu dan saya masih sempat ngobrol. Dia menurut saya seorang yang pekerja keras," ujar Muhadjir.
Muhadjir menuturkan, dia mengenal Achmad Yurianto karena Kemenko PMK membawahi Kementerian Kesehatan. Saat itu Achmad Yurianto menjabat staf khusus Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Saat COVID-19 melanda, Achmad Yurianto dipilih sebagai juru bicara Satgas COVID-19. Kemudian setelah menjadi Jubir Satgas COVID-19, Achmad Yurianto menjadi Dewan Pengawas BPJS Kesehatan masih dalam koordinasi Kemenko PMK.
"Yang saya tahu Beliau adalah latar belakangnya militer. Kalau tidak salah satu angkatan dengan pak Terawan, berteman lah itu. kemudian beliau memiliki background akademik yang menurut saya cukup bagus. Kemudian tentu saja karena militernya. Orangnya tegas dan kalau menyampaikan pandangannya sangat tangkas karena itu kemudian dipercaya sebagai Juru Bicara ketika COVID itu," tutur Muhadjir.
Sebelum menjalani perawatan di Malang, Yurianto sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat selama beberapa pekan. Kemudian Yurianto memutuskan melanjutkan pengobatan kanker usus di Malang yang merupakan kampung halamannya.
Sosok almarhum Achmad Yurianto dikenal saat menjabat sebagai Jubir Satgas Penanganan COVID-19 di awal pandemi. Wajahnya kerap menghiasi layar televisi saat melaporkan data update jumlah kasus COVID-19 di Tanah Air selama kurun waktu Maret 2020 sampai Juli 2021.
Namun, posisi Yurianto sebagai Jubir Satgas COVID-19 kemudian digantikan Prof Wiku Adisasmito.