Hewan Ternak di 6 Daerah Sumatera Utara Diduga Terjangkit PMK

(Foto Ilustrasi) Petugas mengecek Sapi Ternak soal Wabah PMK.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara mencatat, terdapat ada 6 kabupaten/kota di wilayah itu yang hewan ternaknya diduga terjangkit penyakit mulut dan kaki (PMK). 

KPU: 110 TPS di Sumatera Utara Gelar Pemungutan Suara Susulan

Meski ditemukan penyakit itu, namun pemerintah mengklaim saat ini penanganan dilakukan dengan baik. Sehingga bisa diatasi.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sumut, M. Azhar Harahap kepada wartawan, usai menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian PMK di Sumatera Utara di Kantor Gubernur Sumut, Kamis 19 Mei 2022.

Raih Kemenangan versi Quick Count, Bobby Nasution: Terima Kasih Masyarakat Sumatera Utara

Keenam daerah hewan ternak diduga terjangkit PMK tersebut yakni, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Asahan, dan Kabupaten Batubara.

Azhar menjelaskan bahwa sampel yang diambil dari suspek hewan ternak oleh Balai Veteriner Medan menyebut, 7 ekor hewan ternak positif PMK di Kabupaten Langkat dan 12 hewan ternak positif PMK di Kabupaten Langkat.

Di TPS Nyoblos, Edy Rahmayadi Menang Telak dari Bobby Nasution

Sementara 4 daerah lain, sedang dilakukan pengambilan sampel sehingga belum bisa dinyatakan positif PMK. Dengan itu, dia mengatakan dalam penanganan PMK harus dilakukan bersama antar stakeholder terkait.

"Semua ternak terindikasi sudah kita tangani, tidak ada yang mati. Infeksi sekunder alhamdulillah sudah membaik, makan sudah bagus. Pengendalian penyakit kita lakukan, terkendali dan masih tertangani dengan baik," jelas Azhar.

Azhar mengungkapkan bahwa PMK ini penyebaran penyakitnya cepat. Pertama awal Mei 2022 dua provinsi, sekarang sudah ke 16 provinsi.

"Bangka Belitung saja tersendiri, sudah terkena 6 positif hewannya terkena," tutur Azhar.

Azhar mengatakan pihaknya sudah melakukan penanganan dan penanggulangan terhadap 1.013 ekor sapi terindikasi PMK dengan melakukan pengobatan. Sehingga angka kematian hewan ternak tidak ada.

"Yang sudah terindikasi ya, belum positif. Karena, belum diambil sempelnya ke Lab di 6 kabupaten/kota Batubara, Asahan, Kota Medan, Binjai. Semuanya terkendali, belum ada yang mati dan masih bisa terobati. Kita lakukan penanggulangan 1.013 ekor ternak terindikasi (PMK) di Sumatera Utara. Alhamdulillah belum ada yang mati," kata Azhar.

Pemerintah Indonesia juga akan mendatangkan vaksin PMK dari luar negeri, dan akan juga diciptakan vaksin dari dalam negeri untuk penanganan wabah ini.

"Pemerintah pusat lagi mengurus vaksinnya, pertama mendatangi dari luar negeri dan kedua ciptakan vaksin dari dalam negeri," ucap Azhar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya