4 Tokoh Publik Bela Ustaz Abdul Somad Usai Dideportasi dari Singapura

Ustaz Abdul Somad (UAS) Kunjungi MUI
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Ustaz Abdul Somad kembali menuai sorotan publik usai dirinya mengalami hal yang tidak mengenakan di Singapura pada Senin, 16 Mei 2022. Dai kondang asal Pekanbaru tersebut ditahan oleh pihak Imigrasi Singapura yang berujung pada penolakan dirinya untuk masuk ke Singapura. Ia terpaksa harus meninggalkan negara tersebut dan kembali ke Indonesia lebih cepat dari yang direncanakan. 

Mega Diversity, Fadli Zon Akan Daftarkan Lebih Banyak Warisan Budaya Indonesia ke UNESCO 

Padahal, kedatangan tersebut hanya akan berlibur bersama dengan keluarga. Salah satu hal yang sangat disayangkan dai sejuta viewer tersebut adalah perlakuan dari pihak Imigrasi Singapura kepada dirinya dan keluarga. Perlakuan tersebut sampai menui kecaman dari beberapa tokoh di Tanah Air. Mereka kompak menyesalkan tindakan Singapura yang melarang UAS masuk ke negara tersebut. 

1. Fadli Zon

Resmi Ditahan Kejagung, Hendry Lie Sempat Kabur ke Singapura Sejak Maret 2024

Fadli Zon.

Photo :
  • Twitter @fadlizon

Diberitakan VIVA, Anggota Komisi I DPR Fadli Zon mengatakan bahwa perlakuan Singapura kepada UAS merupakan sebuah penghinaan. Fadli mengatakan bahwa UAS adalah warga negara Indonesia yang terhormat. Selain itu, ia juga merupakan seorang ulama dan intelektual muslim. 

Forum G20 di Brasil, Fadli Zon Serukan Repatriasi Artefak Budaya untuk Pemulihan Keadilan Sejarah

"UAS adalah warga negara Indonesia terhormat, seorang ulama n intelektual. Kejadian ini penghinaan," tulis Fadli Zon dalam akun Twitternya seperti dikutip VIVA, pada Rabu, 18 Mei 2022.

Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, tidak pantas Singapura memperlakukan Ustadz Abdul Somad dengan mendeportasi tanpa alasan yang jelas. Ia meminta kepada Dubes RI untuk Singapura jangan lepas tangan dan harus bisa menjelaskan tentang peristiwa tersebut. 

2. Yusril Ihza Mahendra

Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal.

Mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yusril Ihza Mahendra mengatakan, Pemerintah Singapura memiliki kewajiban untuk menerangkan pencekalan kepada Ustadz Abdul Somad (UAS) yang viral setelah diunggah ke media sosial. Karena, UAS merupakan seorang ulama yang sangat dihormati di Indonesia. 

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini mengatakan bahwa kejadian tersebut harus dijelaskan kepada publik supaya tidak timbul spekulasi atau salah paham. Dalam konteks ASEAN Community yang berkaitan erat antarwarga, Yusril menganalisis penolakan tersebut bisa menimbulkan tanda tanya dalam hubungan baik antar etnik Melayu dan Islam di Asia. 

3. Anwar Abbas

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas (Instagram/smart.gram)

Photo :

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas juga menyesalkan atas tindakan Imigrasi Singapura yang melarang Ustadz Abdul Somad (UAS) untuk masuk ke negara itu pada Senin, 16 Mei 2022. Anwar juga meminta Pemerintah Singapura menjelaskan penyebab negara ini menetapkan not to land atau tidak boleh mendarat serta mendeportasi UAS. 

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum MUI ini juga mengatakan bahwa Pemerintah Singapura bisa memberikan penjelasan sejelas-jelasnya agar tidak merusak hubungan baik antar kedua negara ini. 

4. Fahri Hamzah

Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah

Photo :
  • Partai Gelora

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora, Fahri Hamzah juga memberikan protes keras atas tindakan dari pihak Imigrasi Singapura yang menahan sampai mendeportasi Ustadz Abdul Somad (UAS) bersama dengan keluarganya untuk masuk ke Singapura. Mantan Wakil Ketua DPR ini bahkan menyinggung luas negara Singapura yang kecil tapi sombong. 

“Negara se-Upil aja blagu….!,” tulis Fahri Hamzah seperti dikutip dari akun Twitter @FahriHamzah pada Rabu, 17 Mei 2022. 

Menlu RI Retno Marsudi Dalam Rekaman Video 11 Oktober 2024 (Doc: Kemlu RI)

Retno Marsudi Diangkat Jadi Direktur Perusahaan Singapura Gurin Energy

 Perusahaan energi terbarukan asal Singapura Gurin Energy mengumumkan telah mengangkat mantan menteri luar negeri RI Retno Marsudi sebagi salah satu direksi perusahaan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024