FAO: Kebijakan yang Efektif Perkuat Pertanian Keluarga di Indonesia

Kegiatan Pertanian Keluarga di Pesantren At-Thariq, Garut Jawa Barat.
Sumber :
  • FAO Indonesia

VIVA – Sekitar 100 penggiat keluarga yang berasal dari berbagai organisasi petani dan instansi pemerintah di seluruh Tanah Air, hadir dalam lokakarya “Diskusi Multipihak Rencana Aksi Nasional dan Rencana Strategis Nasional Pertanian Keluarga”, di Jakarta, hari ini.

6 Rekomendasi Kado Natal untuk Orang Tua dan Terdekat, Bermanfaat dan Memorable

Lokakarya diadakan secara hybrid untuk membahas pertanian keluarga sebagai salah satu prioritas nasional di Indonesia. 

Pejabat dari beberapa kementerian, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bappennas, Bapangnas dan pemangku kepentingan terkait lainnya berdiskusi dengan perwakilan organisasi petani dan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). Diskusi tersebut tentang bagaimana melangkah maju untuk menyelesaikan rancangan Rencana Aksi Nasional Pertanian Keluarga (RAN) dan kegiatan-kegiatan yang bersifat strategis. 

Garap Lahan Pertanian 20 Ha Pakai Padi Biosalin, PGN Gandeng BRIN hingga Pemkot Semarang

Workshop Multi pihak untuk Aksi strategis Pertanian Keluarga di Indonesia.

Photo :
  • FAO Indonesia

“Kebijakan yang efektif akan memperkuat pertanian keluarga untuk menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan saat ini”, kata Perwakilan FAO Rajendra Aryal di Indonesia dan Timor Leste dalam siaran pers FAO, Selasa, 17 Mei 2022. 

Kelompok Petani Jeruk di Curup Bengkulu Jangkau Pasar Lebih Luas Berkat Pemberdayaan BRI

Aryal menambahkan, “Oleh karena itu, sangat penting untuk membangun dan memperkuat kebijakan, investasi, dan kerangka kelembagaan yang mendukung untuk pertanian keluarga di tingkat nasional dan sub-nasional. Pertanian Keluarga harus dilaksanakan secara terpadu dengan tata kelola yang inklusif dan efektif. Berdasarkan data yang relevan secara geografis dan tepat waktu."

Kementerian Pertanian telah mengambil inisiatif untuk mengimplementasikan Pertanian Keluarga ‘Pekarangan untuk Pangan Berkekanjutan’ sebagai salah satu program inisiatif unggulan dalam pertanian keluarga di Indonesia. 

Pertemuan hari ini menggerakkan sebuah konsensus nasional lintas pihak untuk menjadikan pertanian keluarga sebagai sebuah prioritas nasional yang didukung oleh berbagai kementerian dan organisasi Petani.  

Hasil dari diskusi akan menjadi bagian penting dari finalisasi Rancangan Aksi Nasional Pertanian Keluarga dan Rencana Aksi Strategis.

Sumbang PDB

Pertanian sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Pertanian menyumbang 14 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Sekitar 93 persen petani Indonesia adalah pertanian keluarga skala kecil, yang bercocok tanam di lahan sederhana dengan luas rata-rata 0,6 hektar. 

Petani di Indonesia merupakan bagian penting dari petani Asia Pasifik yang 70 persennya merupakan pertanian keluarga. Pertanian keluarga menghasilkan 80 persen pangan di kawasan. 

Majelis Umum PBB mencanangkan Dekade Pertanian Keluarga PBB 2019-2028 (UNDFF) sejak tahun 2017, sebagai kerangka kerja bagi negara-negara untuk mengembangkan kebijakan publik dan investasi untuk mendukung pertanian keluarga. 

Dekade Pertanian Keluarga merupakan kesempatan yang sangat baik untuk berkontribusi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan cara yang inklusif, kolaboratif, dan koheren.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya