Kapolda: Semua Anggota NII Sumatera Barat Sudah Cabut Baiat

Sejumlah warga Sumatera Barat yang tercatat sebagai anggota teroris kelompok NII, Jumat, 29 April 2022, mengikuti prosesi pencabutan baiat dan pengucapan sumpah setia kembali kepada NKRI dan Pancasila.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Irjen Pol. Teddy Minahasa Putra memastikan seluruh anggota Negara Islam Indonesia (NII) di daerah itu sudah mencabut baiat dan telah mengucapkan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Saya mengucapkan terima kasih, apresiasi, dan penghargaan setinggi-tingginya kepada saudara kita yang terpapar aliran radikalisme NII namun telah menyatakan kesetiaannya kepada NKRI," kata Teddy pada acara "Cabut Baiat Massal dan Pengucapan Sumpah Setia Jilid III kepada NKRI" di Kantor Bupati Limapuluh Kota, Kamis, 12 Mei 2022.

Ia mengatakan bahwa tenggat waktu yang telah diberikannya sampai dengan 20 Mei 2022 untuk pelaksanaan cabut baiat telah terlaksana seluruhnya.

Jumlah yang diketahui dan dirilis Mabes Polri ada 1.125 orang. Kemudian Polda mengembangkan penyelidikan dan didapati jumlah itu bertambah menjadi 1.157 orang. "Jadi ada tambahan 32 orang dan semuanya telah cabut baiat," katanya.

Proses cabut baiat massal mantan anggota jaringan Negara Islam Indonesia (NII).

Photo :
  • VIVA/Andri Mardiansyah (Padang)

Pencabutan baiat kali pertama dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya untuk 391 orang, Kabupaten Tanah Datar 518 orang, dan di Kabupaten Limapuluh Kota tercatat 225 orang.

Total 1.134 orang yang sudah mencabut baiat, 16 orang yang ditangkap, dan 7 orang meninggal dunia (bukan karena penegakan hukum, kata Teddy.

Ia menyatakan anggota NII yang cabut baiat merupakan inisiatif sendiri tanpa ada paksaan untuk menyatakan dirinya kembali setia kepada NKRI. Anggota NII yang telah cabut baiat akan diberikan pembinaan oleh seluruh pemangku kepentingan dan seluruh elemen bangsa.

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengatakan bahwa pihaknya sudah membuat edaran agar kelurahan, nagari, RT, dan RW memberi perhatian kepada hal-hal yang mencurigakan di daerahnya.

"Kalau ada hal-hal yang akan merusak persatuan dan keutuhan bangsa perlu segera dikoordinasikan dengan personel kepolisian dan TNI sehingga (dampaknya) cepat diminimalisasi," ujarnya.

2 Jenderal Diperintahkan Kapolri untuk Turun Langsung ke Sumbar Terkait Kasus Polisi Tembak Polisi

Tidak tahu

Seorang anggota NII yang mencabut baiat, Zal (47 tahun), warga Sungai Rumbai, mengaku tercatat di NII karena ikut dalam pengajian tiga kali namun mengaku tidak mengetahui ada tujuan yang melanggar undang-undang.

DPR Minta Kapolda Tutup Semua Tambang Ilegal di Sumbar: Siapapun Bekingnya, Sikat!

"Kalau saya tahu tentu saya tidak ikut ini. Saya baru tahu ketika ada kejadian dan kehebohan ini. Saya ikut pengajian dengan anak dan istri," kata dia.

Ia mengatakan bahwa selama pengajian tidak ada hal yang mencurigakan dan sama dengan pengajian-pengajian biasa karena awal tujuannya ikut pengajian untuk menambah ilmu agama. Saat pengajian dia didata dan hanya karena itu namanya tercantum sebagai anggota.

Kapolda Sumbar Bicara Motif AKP Dadang Tembak Mati Kompol Anumerta Ryanto

Ia menyatakan keinginannya untuk mengikuti cabut baiat untuk menghilangkan datanya dari anggota NII. ""Selama ikut belum ada yang menjurus ke yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Pengajian biasa tentang Islam, agama, dan Al Quran. Dari yang diikuti juga belum ada yang membahas tentang kenegaraan," katanya. (ant)

Peta Gempabumi Pariaman

Penjelasan BMKG soal Gempa Bumi Magnitudo 5.0 di Sumatera Barat

Gempa bumi Magnitudo 5.0 menggetarkan banyak wilayah, Sumatera Barat, Senin 16 Desember 2024. Pemuktahiran data rilis BMKG, Lindu yang berpusat di laut pada jarak 75 kilo

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024