Polri Ikut Awasi Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dalam rangka membantu melakukan pendampingan serta pengawasan terkait penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak sapi. 

Impor Daging Domba Disetop kerena Diduga Tekan Harga Peternak Lokal, Kementan Sidak ke 13 Gudang Importir

Menurut dia, Dinas Peternakan di daerah sebagai leading sector terkait adanya penyakit itu dapat berkoordinasi dengan kepolisian setempat agar tidak terjadi penyebaran penyakit ke luar wilayah temuan.

"Polri kerja sama dengan Dinas Peternakan daerah untuk membantu mengawasi penanganan penyakit tersebut supaya tidak terjadi pergeseran ke luar dari wilayah temuan," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 11 Mei 2022.

Mengenalkan Perkebunan Sejak Dini: Edukatif untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Baca juga: Ini 5 Nama yang Akan Dilantik Tito Jadi Pj Gubernur Besok

Ia berharap dengan adanya sinergitas antara Dinas Peternakan dan jajaran Polri di setiap wilayah, dapat dilakukan tracing dan pengecekan untuk mencegah penyebaran penyakit itu ke hewan ternak lainnya. Sehingga, penyakit tersebut bisa dibantu lokalisir dan tidak meluas dengan bantuan penjagaan dan pengawasan.

Anggota DPR Minta Kapolri Tak Beri Ruang ke Oknum Polisi Pembeking Pelaku Kejahatan

“Polri siap mendukung langkah Kementan melakukan upaya lockdown sebagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut,” ujarnya.

Selain itu, Sigit mengatakan Polri akan membantu melakukan pengecekan ketat terhadap proses perdagangan hewan ternak merujuk hasil pemeriksaan dokter dari Balai Karantina Dinas Pertanian dan Peternakan.

Ratusan ekor sapi milik warga yang tinggal di kawasan rawan bencana Gunung Merapi di Desa Balerante, Klaten, Jawa Tengah, diungsikan ke tempat evakuasi hewan ternak.

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

Maka dari itu, Sigit telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Satgas Pangan Polri untuk turun ke lapangan guna memastikan ketersediaan stok pangan hewan ternak dan melakukan pengendalian harga di pasar.

Namun, kata dia, masyarakat tetap tenang dan tidak panik terkait adanya laporan temuan penyakit itu. Menurut dia, semua pihak terkait telah bekerja secara maksimal untuk menangani hal tersebut. 

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap tenang terkait adanya laporan temuan ini,” tandasnya.

Diketahui, temuan wabah penyakit mulut dan kuku terhadap hewan ternak sapi ini dilaporkan pertama kali terjadi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan.

Pihak Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan langkah antisipatif untuk melakukan pencegahan penularan setelah adanya laporan temuan penyakit terhadap hewan ternak tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya