Pedagang Siomay di Aceh Timur Bayar Biaya Haji Pakai Uang Logam

Nurkhalis, pedagang Siomay asal Indra Makmu, Aceh Timur, saat membayar biaya ibadah haji di Kantor Kementerian Agama Aceh Timur di Aceh Timur, Provinsi Aceh, Selasa, 10 Mei 2022.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Timur memberitahukan bahwa seorang pedagang siomay di daerah itu membayar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang dulu bernama ongkos naik haji (ONH) menggunakan uang logam pecahan Rp1.000.

Investasi Emas Makin Hot, Gen Z Diingatkan Mulai Disiplinkan Keuangan

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, Muzakkir, di Aceh Timur, Rabu, 11 Mei 2022, mengatakan pedagang siomay tersebut bernama Nurkhalis, warga Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmu, Aceh Timur.

"Yang bersangkutan membawa uang logam pecahan Rp1.000 untuk melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Uang tersebut katanya hasil tabungan selama dua tahun lebih dari berjualan makanan siomay," katanya.

Rahasia Sukses Memulai Bisnis Travel Haji dan Umrah untuk Pemula

Calon jemaah tengah melakukan Manasik Haji. (Ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Selain uang logam, kata di, Nurkhalis juga membayar BPIH dengan uang kertas pecahan Rp2.000, Rp5.000, maupun Rp10.000. Total uang yang diserahkannya ke Kantor Kemenag Kabupaten Aceh Timur mencapai Rp25 juta

Kementerian BUMN dan Badan Penyelenggara Haji Bakal Bentuk Tim Optimalisasi Pelayanan

Ia mengatakan istri Nurkhalis, Siti Maftuhah, juga membayar biaya haji menggunakan uang pecahan kecil pada Agustus 2020. Saat itu, Siti Maftuhah menggunakan uang logam dan pecahan Rp1.000 dan Rp2.000.

"Hari ini, giliran suaminya, melunasi biaya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dengan uang pecahan serupa. Uang itu hasil tabungan mereka menjual siomay,” katanya.

Muzakir mengaku salut dengan semangat dan motivasi suami istri tersebut. Keduanya bersungguh-sungguh menabung untuk berangkat ke Tanah Suci, Mekkah, menunaikan rukun Islam kelima.

"Memang benar arti 'Man jadda wa jadda'; siapa yang bersungguh pasti berhasil. Ini menjadi motivasi, sehingga tidak ada yang tidak mungkin. Dengan niat bismillah, Nurkhalis yakin dan hanya dua tahun sudah mampu mendaftarkan diri naik haji," katanya.

Meskipun masa tunggu ibadah haji saat ini di atas 32 tahun, Muzakkir mendoakan agar Nurkhalis bersama istrinya diberikan kesehatan dan keberkahan umur, sehingga bisa menunaikan ibadah haji ke Baitullah.

Nurkhalis mengaku mulai menabung sejak Agustus 2020 setelah dia bersama istri mendaftarkan mengikuti ibadah haji di Tanah Suci. "Dari hasil jualan Siomay, kami menabung dengan uang logam dan uang pecahan Rp1.000 dan Rp2.000. Setelah merasa cukup lalu kami buka tabungannya dan kami hitung seluruhnya Rp25 juta," ujarnya. (ant)

https://www.youtube.com/watch?v=GyRUUnGr8nI

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya