Otsus Dinilai Beri Peluang Rakyat Asli Papua Ukir Prestasi
- Antara/Yusran Uccang
VIVA – Dana Otonomi Khusus (otsus) dinilai bisa membuka peluang dan kesempatan bagi rakyat Papua asli untuk mengukir prestasi. Peluang itu dengan mendapatkan pendidikan di luar negeri karena beasiswa dari dana Otsus.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Human Studies Institute, Rasminto. Menurut dia, saat ini sudah banyak warga asli Papua yang jadi pelopor di bidang keilmuan, baik skala lokal, nasional, dam internasional.
"Saat ini masyarakat asli Papua telah banyak menjadi pelopor di berbagai bidang keilmuan, sehingga kans untuk membuat Papua menjadi maju semakin terbuka," kata Rasminto dalam diskusi virtual bertajuk 'Prospektif Pembangunan Papua di era new normal' yang dikutip pada Selasa, 10 Mei 2022.
Menurut dia, beberapa prestasi sudah diukir putra asli Papua. Hal itu mengharumkan negara karena mereka mengenyam pendidikan di luar negeri berkat beasiswa dari dana otus.
Rasminto mencontohkan prestasi itu seperti Sherina Fernanda Msen yang berhasil mengeyam pendidikan di Universitas Corban Oregon, Amerika Serikat.
"Sherina berhasil mengharumkan Bumi Cenderawasih bahkan Indonesia, karena lulus dengan magna cum laude atau predikat kehormatan", tutur Rasminto.
Sherina menempuh jurusan Business Administration program Accounting Leadership and Management. Selain Sherina, anak asli Papua lainnya atas nama Yafeth Werijo juga mengambil jurusan Ministry Linguistics di Universitas Corban Oregon, AS dengan berhasil mendapatkan penghargaan mahasiswa terbaik.
Sementara, beberapa mahasiswa Papuan lain juga diwisuda bersama 285 wisudawan lain dari berbagai negara, yakni Janet Theresia Matani mahasiswi jurusan Health Science, Maria Magdalena Pallo jurusan Education dan Intercultural. Selain itu, ada Maria Rosalia Nasadit dan Marlina Sorabut, jurusan Business Administration program Accounting Leadership And Management.
Terkait itu, Pemerintah Provinsi Papua mengapresiasai prestasi sejumlah mahasiswa yang berhasil mengambil studi di Amerika Serikat. Apalagi sebagian besar anak-anak Papua itu meraih nilai IPK di atas rata-rata.
Asisten bidang pemerintahan Setda Papua di Jayapura, Doren mengatakan setidaknya ada 325 orang mahasiswa Papua yang lebih mengambil studi di berbagai negara bagian AS.
"Mahasiswa asli Papua di AS banyak yang meraih IPK yang luar biasa. Inilah sekali lagi yang membuat saya tidak mengerti kenapa IPK mereka tinggi tapi yang berkuliah di Indonesia turun,” kata Doren Wakerwa, usai menerima perwakilan Universitas Rhode Island, Amerika Serikat, belum lama ini.
Pun, dia berharap agar seluruh mahasiswa Papua yang mengambil studi di dalam negeri bisa juga dapat berprestasi seperti di luar negeri. Kemudian, saat kembali bisa memberikan kontribusi untuk pembangunan Papua.