Melihat Keseruan Perjalanan Mudik Ganjar Usai Dua Tahun Pandemi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mudik ke Tawamangu, Karanganyar
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Hari Raya Idul Fitri selalu jadi momentum masyarakat Indonesia bertandang mudik ke kampung halaman. Tujuannya tak lain untuk menyambung silaturahmi dengan keluarga di tanah kelahiran. 

Soal Keterlibatan ‘Partai Cokelat’ di Pilgub Jateng, Jokowi: Dibuktikan Saja

Hal tersebut juga dilakukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Setelah menyapa warga dari berbagai daerah lewat open house virtual, Ganjar berangkat mudik ke Tawangmangu, Karanganyar melalui jalur darat bersama keluarga besar. 

Pada Senin, 2 Mei tepat pukul 16.00 WIB, rombongan berangkat dari Kantor Dinas Gubernur Jateng di Puri Gedeh, Gajahmungkur, Kota Semarang. Menyusuri lantas tol Semarang-Solo dan jalan membukit dengan lancar, rombongan tiba di rumah kelahiran Ganjar, Griya Sri Soeparni, Dukuh Tawangmangu, Karanganyar, pukul 19.00 WIB. 

PDIP Kalah di Pilkada Jateng, Ganjar Bilang Begini

"Assalamualaikum," salam Ganjar kepada sang Kakak, Pri Pambudi Teguh begitu turun dari mobil. Pambudi menempati rumah tersebut. 

Ganjar pun menyempatkan makan malam bersama keluarga besar. Setelah itu, Ganjar berkeliling menyapa warga desa dan menengok kebun keluarga milik almarhum sang Ibu, Sri Soeparni yang diberi nama 'Kebon Sri Soeparni Tawangmangu' sebelum istirahat. 

PDIP: Jateng Bukan Kandang Banteng, tapi Kandang ‘Partai Cokelat’

Keesokan harinya, Ganjar melakukan rutinitas lari pagi bersama sang istri Siti Atiqoh Supriyanti. Di sejuknya hawa kaki Gunung Lawu, keduanya olahraga sambil menelusuri objek wisata The Lawu Park dan Sakura Hills. Ganjar pun sempat mengecek kesiapan area wisata di lokasi tersebut saat libur lebaran. 

"Gimana, sudah mulai ramai? Disiapkan dengan baik ya, protokol kesehatannya dijaga," ujar Ganjar kepada pengelola tempat.

Menjelang siang, Ganjar beserta istri kembali ke Griya Sri Soeparni untuk bersiap mengadakan halal bi halal di Kabon Sri Soeparni bersama saudara dan kerabat masa kecil. Ganjar juga mengundang guru SD panutannya saat bersekolah di SD 02 Tawangmangu, Wagiyo Suratno. 

Setelah adzan dzuhur berkumandang, rombongan Ganjar langsung menuju lokasi halal bi halal. Wagiyo beserta dua teman dekat semasa kecil Ganjar, Kamsel dan Menuk datang bersamaan. Melihat ketiganya turun dari mobil, Ganjar langsung memeluk sang guru setelah dua tahun tak bertemu. 

Mereka pun berkumpul dan bernostalgia membicarakan masa lampau. Ganjar mengatakan, dirinya, Wagiyo, Kamsel, dan Menuk sedang 'ngabsen' nama-nama teman sekolah yang dulu nakal dan tidak. Sambil tertawa, Ganjar menyebut Wagiyo menganggapnya murid yang baik. 

Namun di tengah suasana hangat tersebut, kabar kurang sedap sempat mengganggu Ganjar dan Wagiyo. Ganjar mengatakan, sebelum acara halal bi halal, dirinya mendapat pesan singkat dari seseorang yang mengaku bernama Wardi bahwa Wagiyo telah meninggal dunia. Sempat ingin mengirim karangan bunga, akhirnya Ganjar sadar tengah ditipu. 

"Dia ngasih foto-fotonya (Wagiyo meninggal). Jadi pada saat ada foto-fotonya saya kaget, saya siapin karangan bunga. Tapi teman-teman di sini tuh feeling so good, saya ngecek, saudara ngecek, temen-temen saya ngecek, ngga kok ngga. Ternyata sedang ditipu saya," kata Ganjar sambil menunjukkan isi pesan singkatnya. 

Meski demikian, pertemuan 'reuni' di halal bi halal-nya tampak berjalan bahagia. Setelah acara selesai, Wagiyo, Kamsel, dan Menuk kembali ke rumah masing-masing. Sementara Ganjar bersama rombongan berangkat menuju Taman Wisata Balekambang dan The Lawu Park untuk kembali meninjau kondisi wisata di masa libur lebaran ini. 

Tujuan pertama adalah Taman Wisata Balekambang. Sesampainya di sana, Ganjar dan keluarga langsung memasuki area wahana sambil menyapa para pengunjung. Ganjar berkeliling dan menemukan keraiaman wisatawan dan kelalaian mereka dalam menerapkan protokol ke sehatan. 

Pindah ke The Lawu Park, suasana ramai juga sangat terasa. Ganjar juga menemukan hal yang sama ketika mengunjungi Balekambang. Oleh sebab itu, dia meminta para pengelola wisata mengatur kondisi wahana di tempatnya masing-masing, termasuk penerapan protokol kesehatan para pengunjung. 

"Tetap jaga protokol kesehatan, tetap bersama kelompok di keluarganya, lalu kelihatannya ramai banget dan kapasitasnya tidak cukup, maka pindah dulu ke tempat lain jadi lebih enak. Rasanya satu minggu ini akan banyak tempat pariwisata yang akan disinggahi. Maka pengunjung, pengelola juga mesti mengelola dengan baik," kata Ganjar. 

Menjelang petang, Ganjar beserta rombongan menyempatkan makan di Banyumili Resto and Caffe, Tawangmangu, Karanganyar. Setelah itu, rombongan kembali ke rumah Griya Sri Soeparni sebelum kembali menggelar halal bi halal bersama warga sekitar di Kebon Sri Soeparni. 

Tepat pukul 18.30 WIB, Ganjar dan keluarga besar tiba di lokasi halal bi halal. Ganjar menjamu semua warga dan mengobrol bersama. Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengaku senang bisa bertemu teman masa kecil tahun ini setelah dua tahun tidak bisa mudik karena pandemi Covid-19. 

"Suasana masa kecil teringat kembali dan ternyat teman-teman saya sama dengan saya, sama tuanya," canda Ganjar. 

Setelah halal bi halal, Ganjar dan keluarga kembali ke Griya Sri Soeparni untuk istirahat. Keesokan harinya, Ganjar melanjutkan agenda libur lebaran ke Daerah Istime Yogyakarta (DIY).

Baca juga: Libur Lebaran, Jokowi Momong Cucu

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya