Airnav Catat 8 Gangguan Penerbangan saat Lebaran karena Balon Udara
- ANTARA FOTO/Aji Styawan
VIVA – Airnav Indonesia mencatat 8 laporan terkait balon udara liar yang dapat menggangu penerbangan. Di mana, laporan itu diterima pada Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau 2 Mei 2022.
"AirNav Indonesia kembali mendapatkan sejumlah laporan pilot dan masyarakat terkait aktivitas balon udara liar yang terbang bebas hingga ketinggian 35.000 kaki atau 10.600 meter di atas permukaan air laut, di ruang udara di atas Pulau Jawa dan sekitarnya pada hari H lebaran," kata Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Rosedi di Tangerang, Selasa, 3 Mei 2022.
Dari data yang diterima VIVA, laporan aktivitas balon udara liar kebanyakan terjadi sejak pagi pukul 07.00 WIB hingga 12.26 WIB.
Diantaranya, pukul 07.00 WIB ada 3 buah balon di sebelah barat poin SRONO dengan ketinggian 7000 kaki (laporan Pilot Batik Air rute Jakarta - Banyuwangi).
Kemudian, pukul 08.00 WIB ada 1 buah balon di daerah Magelang dengan ketinggian 2500 - 3000 kaki dan terus naik (laporan warga), pukul 08.34 WIB ada 1 buah balon di sebelah timur laut Kota Surabaya dengan ketinggian 31.000 - 32.000 kaki (laporan Pilot Citilink rute Banyuwangi - Jakarta).
Lalu, pukul 08.56 WIB ada 3 buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 10.000 - 21.000 kaki (laporan Pilot Citilink rute Yogyakarta - Jakarta), pukul 09.03 WIB : 1 buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 15.000 kaki (laporan Pilot Super Air Jet rute Yogyakarta - Jakarta), pukul 09.40 WIB ada kumpulan balon (20 - 25 buah) di sebelah barat Kota Semarang dengan ketinggian 14.000 - 17000 kaki (laporan Pilot Citilink rute Jakarta - Semarang).
Serta, pukul 11.45 WIB ada  1 buah balon di atas Gunung Semeru dengan ketinggian 35.000 kaki (laporan Pilot Air Asia rute Jakarta - Bali), dan pukul 12.26 WIB  ada 5 buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengam ketinggian 9.000 kaki (laporan Pilot Lion rute Jakarta - Yogyakarta).
Meski demikian, Rosedi memastikan, seluruh laporan dapat ditangani dengan baik sehingga tidak terjadi gangguan pada aktivitas penerbangan.
"Terkait laporan itu telah terkendali, dan AirNav juga memetakan area sebaran balon udara liar berdasarkan laporan yang masuk dan menerbitkan sejumlah Notice To Airmen (NOTAM)," ujarnya.
Lanjut dia, pihaknya juga berkoordinasi dan berperan serta secara intensif dengan stakeholder penerbangan untuk memantau laporan aktivitas balon udara liar.
Dan, melakukan langkah-langkah antisipatif dan pencegahan potensi bahaya balon udara liar bagi penerbangan, dengan melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat dan sweeping ke sejumlah wilayah yang diperkirakan menjadi daerah asal balon udara liar;
"Kami terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas balon udara liar, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan," ungkapnya.