Sampah Pedagang dan Pemudik Berserakan di KM 237-238 Tol Kanci-Pejagan
- ANTARA FOTO
VIVA – Kemunculan sejumlah pedagang minuman dan makanan ringan memicu sampah yang mulai berserakan di sekitar ruas jalan KM 237 Tol Kanci-Pejagan, Jawa Tengah. Sampah itu antara lain kardus bekas yang dijadikan alas pedagang.
Para pedagang menggunakan kardus sebagai alas untuk menjajakan barang dagangannya. Mereka sambil memegang botol minuman untuk ditawarkan kepada para pengguna jalan.
Dari pantauan, sejumlah pedagang di antaranya juga membawa anak mereka untuk berjualan. Penampakan Hal tersebut tampak terlihat hingga KM 238. Selain itu, jalanan tampak macet karena banyak pemudik mobil berhenti di sisi kiri jalan. Mereka sengaja mengistirahatkan kendaraan mobilnya.
Dari sisi kendaraan, pengguna jalan banyak didominasi kendaraan dengan plat B atau pemudik dari Jakarta. Beberapa mobil bahkan membawa barang bawaan di atas atap mobil, truk-truk juga masih ikut menggunakan ruas jalan.
Meski demikian, semua pengguna jalan masih tampak tertib berkendara. Tak ada yang saling memotong atau asal menggunakan bahu jalan. Tapi, ada beberapa pengendara yang berhenti dan membuang sampah di area tol.
Akibatnya, sisi kiri jalan banyak dipenuhi plastik, bungkus makanan ringan hingga bekas bungkus nasi. Padahal, pemerintah sudah mengimbau agar pemudik bisa disiplin melakukan protokol kesehatan dengan menjaga kebersihan baik antar sesama maupun lingkungan.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meminta kepada semua pemudik untuk segera beristirahat di rest area atau lingkungan sekitar. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sigit mengimbau kepada pemudik untuk turut menerapkan protokol kesehatan yang dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan antar kendaraan dengan bisa menjaga jarak. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan maupun penularan COVID-19 dengan menggunakan masker dan rajin mencuci tangan.
"Kita harapkan semua bisa membantu mengurangi kepadatan, sekaligus mengurangi kecelakaan yang juga akan menjadi hal-hal yang tentunya berdampak pada situasi yang ada di jalur mudik,” tutur Sigit.