5 Hal Ini Harus Dihindari Saat Mudik Lebaran, Demi Keselamatan

Ilustrasi aktivitas saat mudik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fauzan

VIVA – Keselamatan lalu lintas saat mudik lebaran merupakan tanggung jawab bersama yang harus selalu diterapkan. Ketika mudik lebaran, banyak sekali faktor yang akan memengaruhi tingkat keselamatan berlalu lintas ketika dalam perjalanan, termasuk stamina pengendara yang dituntut untuk selalu dalam keadaan prima. Perjalanan panjang saat mudik akan sangat melelahkan karena kondisi jalan lebih padat dari biasanya. 

Karena itu, tidak jarang membuat pengendara lelah dan mengantuk sehingga tidak jarang memicu kecelakaan lalu lintas. Saat ini, berbagai jenis transportasi hampir akan ramai dipakai untuk mudik lebaran, seperti bus, kereta, pesawat, kapal, sampai kendaraan pribadi. Untuk menjaga keselamatan selama perjalanan mudik lebaran, mari kita simak beberapa hal yang harus dihindari di perjalanan.

1. Jangan Membawa Barang Berlebihan

Mudik Lebaran 2022 di Stasiun Pasar Senen Jakarta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Pada dasarnya, sepeda motor dirancang hanya untuk dikendarai oleh dua orang, dan meskipun beberapa motor matik sudah dilengkapi dengan bagasi di bawah jok, bukan berarti pengendara dapat membawa barang sebanyak yang mereka inginkan. Tetap ada kapasitasnya. Kalau mau bawa barang bawaan juga disesuaikan dengan kemampuan, misalnya bawa tas ransel itu biasa.

Sayangnya, banyak pengendara sepeda motor yang mudik Lebaran dengan membawa barang yang terlalu banyak, seringkali membuat posisi berkendara tidak nyaman dan rawan kecelakaan karena manuver menjadi sulit.

Belum lagi saat berboncengan lebih dari satu orang, yang berbahaya dan melanggar aturan. Kalau begini, polisi bisa menindak dengan tilang, pasti tidak enak saat akan mudik, tapi dapat tilang dari polisi. Karena itu, jangan membawa terlalu banyak barang.

2. Berkendara Ugal-ugalan

Sejumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor mulai melintas di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 27 April 2022.

Photo :
  • ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

Sering kali, saat pulang dari mudik, pengemudi harus menempuh perjalanan jauh yang memakan waktu beberapa jam, dan jalan yang mereka lewati juga merupakan ciri khas rute antarkota atau jalan by pass yang lurus tanpa belokan. Banyak pengendara sepeda motor yang memanfaatkan situasi tersebut untuk mempercepat atau nekat menguji adrenalin dan sampai ke tempat tujuan dengan cepat.

Padahal hal itu berbahaya sekali dan itu tidak boleh dilakukan. Saat berkendara dalam perjalanan pulang dari mudik lebaran, para pengendara harus mengikuti aturan, selalu berhati-hati dan menjaga jarak dengan kendaraan di sekitarnya.

Selain itu, jalur antar kota seperti Pantura sebagian besar diisi dengan kendaraan berat, dan kondisi jalan sulit diprediksi. Kecelakaan fatal bisa terjadi jika kamu tidak hati-hati. Meski lelah, pemudik bisa beristirahat sejenak. Lanjutkan perjalanan setelah kamu merasa siap dan bugar.

3. Tidak Memakai Perlengkapan Berkendara

Pemudik motor mulai padati jalur Pantura Cirebon.

Photo :
  • tvOne-Erfan Septyawan

Padahal, saat mengendarai sepeda motor, pengendara harus menggunakan perlengkapan keselamatan seperti jaket, sepatu, dan sarung tangan. Celana panjang dari bahan tebal juga dibutuhkan untuk melindungi kulit dari gesekan jika terjadi kecelakaan. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak memperhatikan hal ini saat mudik lebaran.

Gak Banyak Gaya, Cuan Suzuki Mengalir Deras

Satu hal yang menonjol adalah tidak menggunakan sarung tangan yang dirancang untuk mengendarai sepeda motor. Sarung tangan sepeda motor, di sisi lain, biasanya memiliki bahan yang lebih tebal dan desain khusus untuk melindungi tangan dari sinar matahari dan benda luar saat terjadi kecelakaan. Jadi ketika kamu ingin mengendarai sepeda motor pulang ke kampung halaman untuk mudik, gunakanlah perlengkapan berkendara yang tepat.

4. Modifikasi Motor

Detik-detik Mobil Pikap Lawan Arus di Lenteng Agung Tabrak Pemotor Mau Kondangan, Bayi 6 Bulan Tewas

Kendaraan Arus Mudik di Tol Kalikangkung

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno

Sebelum berangkat mudik lebaran, sepeda motor harus menjalani rangkaian perbaikan menyeluruh dari teknisi sepeda motor di bengkel resmi. Hal ini untuk memastikan kelayakan dan juga kondisi mesin sepeda motor yang akan dipakai, agar mudik berjalan lancar tanpa hambatan. Namun kenyataannya masih banyak pengendara yang tidak membawa motornya ke bengkel resmi, melainkan memodifikasi motornya.

Kecelakaan Tragis di Jalan Daan Mogot, Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Sepeda Motor

Faktanya, setiap bagian dari sepeda motor dirancang untuk memastikan pengendara memiliki posisi berkendara yang baik dan mudah dikendalikan. Desain ini juga biasanya disesuaikan dengan peraturan keselamatan dari pihak berwenang.

Memodifikasi atau mengganti suku cadang motor adalah praktik yang berbahaya karena mempengaruhi aspek keselamatan. Belum lagi sanksi hukum yang bisa menjerat pengendara yang memodifikasi motornya saat mudik lebaran.

5. Tidak Memakai GPS

Jasa Raharja Siapkan Kuota 20 Ribu Mudik Gratis Tahun 2022

Photo :
  • Jasa Raharja

GPS atau Global Positioning System merupakan teknologi yang sangat berguna bagi pengemudi kendaraan roda dua atau roda empat. Apalagi jika pengemudinya masih pemula dan belum mengetahui rute mudik lebaran yang sebenarnya. Jadikan pulang dengan nyaman dan lancar, dan jangan malu menggunakan GPS, kini tersedia dari smartphone kamu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya