Vaksinasi dan Prokes, Kunci Cegah Lonjakan Covid-19 Pasca Lebaran
- Istimewa
VIVA – Pemerintah mengizinkan masyarakat mudik Lebaran setelah dua tahun membatasinya. Konsekuensinya, mobilitas masyarakat akan mengalami lonjakan yang signifikan, sehingga muncul risiko penyebaran Covid-19 selama libur Lebaran.
Mengantisipasi hal ini, Pemerintah mensyaratkan, mereka yang ingin mudik harus telah vaksin hingga dosis booster. Jika tidak, mereka harus menunjukkan hasil tes antigen hingga PCR. Mitigasi lain adalah percepatan vaksinasi. Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Gorontalo memanfaatkan waktu yang tersisa sebelum libur Lebaran tiba dengan menggalakkan vaksinasi agar kualitas imunitas masyarakat semakin baik guna melawan ancaman Covid-19.
"Komitmen kami adalah mengakselerasi vaksinasi sebagai upaya peningkatan kekebalan komunal di masyarakat. Sebab tak bisa dipungkiri, interaksi dan mobilitas masyarakat mengalami eskalasi yang signifikan lantaran adanya momen libur Lebaran," ujar Kabinda Gorontalo, Suryono dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 April 2022.
Pada pelaksanaanya, kata Suryono, jajarannya menggunakan metode jemput bola dan bekerjasama dengan berbagai instansi maupun organisasi sosial kemasyarakatan. Misalnya, dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Gorontalo.
Selain vaksinasi, Kabinda Gorontalo ini juga mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan saat beraktivitas. Dengan demikian.
"Dengan vaksinasi hingga booster, kita harapkan tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran Idul Fitri. Namun, saya juga berharap hal ini perlu diselaraskan dengan mempraktikkan prokes pada masyarakat di manapun mereka berada," pungkasnya.
Baca juga: Libur Lebaran, Layanan Vaksinasi di Kota Bandung Tetap Buka