Puan Maharani Sebut Semangat KAA Relevan Dorong Palestina Merdeka
VIVA – Pada April 1955, berbagai negara Asia dan Afrika berkumpul di Bandung Jawa Barat, untuk melaksanakan konferensi, yang kini dikenal sebagai Konferensi Asia Afrika atau KAA.
Konferensi Asia Afrika atau KAA digelar di Bandung pada 18-25 April 1955. Salah satu yang diperjuangkan, adalah kemerdekaan setiap bangsa. Namun hingga kini Palestina masih terus dijajah, belum sepenuhnya merdeka.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, semangat yang dihadirkan dalam KAA puluhan tahun silam tersebut, rasanya tetap relevan untuk terus mendukung dan ikut memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Memperjuangkan kemerdekaan Palestina adalah janji Indonesia sejak menggelar Konferensi Asia Afrika yang digelar di Bandung pada 1955,” kata Puan, dalam keterangannya, Minggu 24 April 2022.
Saat KAA memang Palestina belum merdeka. Sehingga Indonesia dan negara-negara peserta termasuk yang menyuarakan kemerdekaan bangsa Palestina tersebut. Tapi hingga kini masih belum, dan menjadi janji yang harus dilunasi.
"Oleh karena itu, pembebasan Palestina dari penindasan Israel selamanya tetap menjadi hutang untuk dilunasi Indonesia dan negara-negara peserta KAA lainnya yang pernah berikrar di Bandung,” tegas Puan.
Puan mendorong pemerintah RI untuk terus melakukan langkah nyata dalam membantu Palestina. Diantaranya adalah Indonesia bisa mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan dalam rangka menghentikan seluruh kekerasan terhadap bangsa Palestina, dan memberi perlindungan.
Lebih lanjut dikatkaan oleh Ketua DPP PDIP ini, kalau kemerdekaan adalah hak setiap bangsa. Apalagi di era moderen sekarang, yang semestinya tidak ada lagi penjajahan dalam bentuk apapun. Termasuk terhadap Palestina.
Puan mengutip pidato yang disampaikan kakeknya, Presiden Soekarno, saat berpidato di Konferensi Asia-Afrika 67 tahun silam.
“Seperti perdamaian, kemerdekaan pun tidak dapat dibagi-bagi. Tidaklah ada hal yang dapat dinamakan setengah merdeka, seperti juga tak ada hal yang dapat disebut setengah hidup,” kata Puan.