Viral Bule Ngamuk Diganggu Pedagang Asongan di Kuta

Wisatawan di Pantai Kuta, Bali
Sumber :
  • ANTARA Foto/Fikri Yusuf

VIVA - Pagi ini viral sebuah video yang merekam seorang bule perempuan yang marah lantaran diganggu pedagang asongan di Pantai Kuta, Bali.

Viral 19 Kertas Suara Pramono-Rano Sudah Tercoblos di Jaktim, Begini Respons KPUD Jakarta

Wisatawan di Pantai Kuta, Bali

Photo :
  • ANTARA Foto/Fikri Yusuf

Jengkel karena Diikuti Pedagang Asongan

Viral Tas Bansos Bertuliskan Bantuan Wapres Gibran untuk Korban Banjir, Isinya Tak Terduga

Dalam video viral yang diunggah di media sosial Instagram tersebut, seorang bule mengaku jengkel lantaran diikuti para pedagang asongan sepanjang pantai.

"Kuta is the worst of the people or harassing you when you walk in the beach, it's so annoying i don't want to go back to there or Bali, it is terrible, really terrible, i'm so glad i'm going home tomorrow," kata wisatawan dalam video tersebut.

Viral Parkir Mobil di Bandara Rp1,2 Juta, Warganet: Enggak Usah Kaget

Wisatawan tersebut mengaku tak ingin kembali ke Pulau Dewata setelah kegiatannya di Pantai Kuta terganggu oleh para pedagang.

Baca juga: Vaksinasi Booster di Bali Digencarkan, Target 70 Persen Sebelum G20

Ganggu Wisatawan

Masyarakat yang merasakan hal yang sama turut memenuhi kolom komentar mengaku kerap kali pedagang mengerubungi pelancong dan meminta agar dibeli dagangannya. Namun tanpa disadari ternyata tindakan pedagang tersebut dinilai mengganggu sejumlah wisatawan.

"Sudah saya dengar keluhan yang terjadi karena ada pemaksaan terhadap wisatawan dari para penjual-penjual asongan disana, itu sudah kami koordinasikan dengan Bendesa, mudah-mudahan ada tanggung jawab kita bersama," ujar Wakil Gubernur Bali, Cok Ace, menanggapi video viral tersebut, Jumat, 22 April 2022.

Cok Ace mengatakan bahwa hal ini dapat terjadi karena kondisi sosial yang rentan, di mana sebelumnya masyarakat terpuruk selama 2 tahun akibat pandemi, sedangkan saat ini mulai diramaikan lagi dengan mulai datangnya wisatawan.

Cok Ace mengaku akan lebih intensif dalam penertiban para pelaku pariwisata, meskipun penertiban sudah dilakukan bahkan sejak sebelum pandemi. Selain itu, Wagub Bali mengimbau masyarakat agar turut peduli terhadap kondisi sekitar tak hanya di wilayah kerja pribadi.

"Bersama-sama di lingkungan lain ikut peduli kegiatan atau hal yang berpotensi menimbulkan kriminal, gangguan kepada wisatawan maupun masyarakat. Kita semua mengambil posisi, mengambil peluang untuk bersama memperhatikan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya