Viral Bule Ngamuk Diganggu Pedagang Asongan di Kuta
- ANTARA Foto/Fikri Yusuf
VIVA - Pagi ini viral sebuah video yang merekam seorang bule perempuan yang marah lantaran diganggu pedagang asongan di Pantai Kuta, Bali.
Jengkel karena Diikuti Pedagang Asongan
Dalam video viral yang diunggah di media sosial Instagram tersebut, seorang bule mengaku jengkel lantaran diikuti para pedagang asongan sepanjang pantai.
"Kuta is the worst of the people or harassing you when you walk in the beach, it's so annoying i don't want to go back to there or Bali, it is terrible, really terrible, i'm so glad i'm going home tomorrow," kata wisatawan dalam video tersebut.
Wisatawan tersebut mengaku tak ingin kembali ke Pulau Dewata setelah kegiatannya di Pantai Kuta terganggu oleh para pedagang.
Baca juga: Vaksinasi Booster di Bali Digencarkan, Target 70 Persen Sebelum G20
Ganggu Wisatawan
Masyarakat yang merasakan hal yang sama turut memenuhi kolom komentar mengaku kerap kali pedagang mengerubungi pelancong dan meminta agar dibeli dagangannya. Namun tanpa disadari ternyata tindakan pedagang tersebut dinilai mengganggu sejumlah wisatawan.
"Sudah saya dengar keluhan yang terjadi karena ada pemaksaan terhadap wisatawan dari para penjual-penjual asongan disana, itu sudah kami koordinasikan dengan Bendesa, mudah-mudahan ada tanggung jawab kita bersama," ujar Wakil Gubernur Bali, Cok Ace, menanggapi video viral tersebut, Jumat, 22 April 2022.
Cok Ace mengatakan bahwa hal ini dapat terjadi karena kondisi sosial yang rentan, di mana sebelumnya masyarakat terpuruk selama 2 tahun akibat pandemi, sedangkan saat ini mulai diramaikan lagi dengan mulai datangnya wisatawan.
Cok Ace mengaku akan lebih intensif dalam penertiban para pelaku pariwisata, meskipun penertiban sudah dilakukan bahkan sejak sebelum pandemi. Selain itu, Wagub Bali mengimbau masyarakat agar turut peduli terhadap kondisi sekitar tak hanya di wilayah kerja pribadi.
"Bersama-sama di lingkungan lain ikut peduli kegiatan atau hal yang berpotensi menimbulkan kriminal, gangguan kepada wisatawan maupun masyarakat. Kita semua mengambil posisi, mengambil peluang untuk bersama memperhatikan," tuturnya.