Nelayan Kesulitan Dapat Sertifikat Tanah, Jokowi Telepon Menteri ATR
- Youtube Sekretariat Presiden
VIVA – Presiden Joko Widodo mendapatkan sejumlah aspirasi saat berdialog dengan perwakilan nelayan, di Dermaga Kapal Nelayan Bale Purbo, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Rabu, 20 April 2022. Salah satu hal yang disampaikan para nelayan adalah terkait sertifikat tanah.
Dalam dialog dengan Jokowi, para nelayan mengeluhkan bahwa mereka sulit mendapatkan sertifikat tanah atas tanah yang mereka telah tempati bertahun-tahun. Salah satu sebabnya yakni karena tanah tersebut merupakan tanah oloran.
Tanah oloran adalah tanah yang muncul atau timbul di dekat pantai karena proses pengendapan lumpur atau sedimentasi yang dibawa oleh arus sungai.
Mendengar hal tersebut, Jokowi langsung menelepon Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil. Jokowi meminta Sofyan Djalil memberikan solusi dari keluhan nelayan.
"Pak Menteri ini saya dengan nelayan-nelayan di Desa Lumpur, Kabupaten Gresik, ini banyak sekali tanah yang dimiliki nelayan tidak bisa disertifikatkan karena mereka memakai tanah oloran," kata Jokowi kepada Sofyan melalui sambungan telepon.
"Siap Bapak, tanah timbul barangkali ya?" jawab Menteri ATR di ujung telepon.
"Iya, betul kayak tanah timbul nggih. Dikirim tim Pak Menteri, nggih," kata Jokowi.
Selesai menelepon Menteri ATR, Jokowi meyakinkan para nelayan bahwa tanah yang mereka miliki akan segera ditangani oleh tim dari Kementerian ATR sehingga mereka memiliki bukti kepemilikan tanah mereka.