Kala Puan Kenang Kedekatan KH Wahid Hasyim dengan Bung Karno

Ketua DPR RI Puan Maharani
Sumber :
  • Bamusi TV

VIVA - Ulama besar yang juga tokoh nasional KH Abdul Wahid Hasyim wafat karena kecelakaan di daerah Cimahi saat hendak menuju Sumedang, Jawa Barat, untuk menghadiri Harlah Nahdlatul Ulama di Sumedang pada 19 April 1953. Hari ini adalah peringatan haul-nya yang ke-69.

Viral! Cagub Maluku Utara Sherly Tjoanda Disebut Mirip Istri Nabi, Ulama Murka

Ulama Pemikir Pejuang

Ketua DPR, Puan Maharani, melihat sosok ayah dari KH Abdurrahman Wahid itu sebagai salah satu ulama pemikir-pejuang yang bersama Bung Karno turut dalam proses kemerdekaan Indonesia.

Ulama di Jateng Deklarasikan Dukungan Buat Ahmad Luthfi-Taj Yasin

"Peran KH Abdul Wahid Hasyim dalam menyiapkan kemerdekaan Indonesia sangat penting karena beliau mengikuti seluruh proses persidangan menuju Indonesia merdeka. Bersama kakek saya Bung Karno, dan sejumlah tokoh kemerdekaan lainnya, beliau turut andil dalam menjaga Indonesia dari upaya pihak-pihak yang menimbulkan perpecahan," kata Puan.

KH Abdul Wahid Hasyim

Photo :
  • instagram @pelajarnu_wonoasih
Doa Untuk Pilkada Damai 2024, Ribuan Santri dan Ulama Bershalawat di Polda Banten

Baca juga: Harlah PMII ke-62, Puan Singgung Peran Bung Karno

Dekat dengan Bung Karno

Menurut Puan, putra dari pendiri NU KH Hasyim Asy'ari itu memang salah satu tokoh Islam yang menjelang kemerdekaan pada tahun 1945, terlibat menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai Radjiman Wedyodiningrat, dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai Soekarno. Bahkan, kata Puan, kedekatan Bung Karno dan KH Wahid Hasyim, tidak hanya pada saat mempersiapkan kemerdekaan.

"Beliau-beliau ini kemudian juga bahu membahu setelah Indonesia merdeka. Saat Bung Karno menjadi Presiden, KH Wahid Hasyim menjadi salah satu menterinya, yaitu menteri agama," kata Puan.

Membangun Masjid Istiqlal

Puan juga mengungkapkan bahwa kebersamaan Bung Karno dan KH Wahid Hasyim bisa dilihat dari peran keduanya saat akan membangun Istiqlal, masjid terbesar di Indonesia. Masjid yang digagas Bung Karno sebagai ungkapan syukur atas hasil perjuangan yang dicapai yaitu kemerdekaan Indonesia.

"Melihat begitu besarnya jasa beliau, maka selain mendoakan, kita generasi yang sekarang ini berkewajiban meneruskan perjuangannya, mengisi kemerdekaan dengan hal-hal produktif untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, lebih maju. Jadikan sosok dan perjuangan beliau sebagai spirit dan energi poaitif dalam kehidupan berbangsa," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya