Muhaimin: Banyak Sekali Warga Bangsa Kita Direkrut Pasukan ISIS

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar
Sumber :
  • DPR RI

VIVA – Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menilai bahwa era media sosial dan digital telah membawa pada tatanan hidup yang serba transparan, satu era yang ibarat hidup tanpa pintu.

Kembali Heboh! Sri Mulyani Ungkap Harga Asli LPG 3 Kg 12 Ribu, Masyarakat Beli Rp20 Ribuan, Warganet: Oknum Siapa Ini?

Karena itu, dia mengingatkan agar situasi ini benar-benar menjadi perhatian serius bagi bangsa Indonesia. Ia menjelaskan sejak era media sosial, bahkan jauh sebelum itu, Indonesia menjadi pasar bebas dari seluruh pola pikir, cara pandang ideologi, cara kerja, seluruh kekuatan dunia. 

"Pemikiran tentang sekularisme, radikalisme, sosialisme, komunisme, dan hedonisme serta pemikiran keagamaan sangat subur. Dan [Indonesia] menjadi lahan tempat semua ideologi dunia hadir dan berkompetisi terbuka," kata Muhaimin dalam acara Webinar Ditjen IKP Kominfo dengan tema 'Menangkal Radikalisme dengan Konten Toleransi  Melalui Digital, Selasa, 19 April 2022.

Respons Cak Imin soal Penembakan 5 WNI di Malaysia, Desak Pertemuan dengan Indonesia!

Kelompok teroris ISIS (Ilustrasi)

Photo :

Ketua Umum PKB itu kemudian mencontohkan situasi ketika tahun 2000-an, saat awal ideologi kekerasan berbasis terorisme agama seperti ISIS marak, kala itu ekstremisme begitu cepat dengan daya tariknya masuk ke Tanah Air. 

Viral Aksi Ojol Evakuasi Biawak yang Tiba-tiba Muncul Usai Banjir, Warganet: Respect!

Penyebaran ideologi itu melalui dunia digital dan media sosial. Indonesia masuk dalam daftar yang ditarget sebagai sasaran konsumen utama ideologi itu. "Maka, kita menyaksikan sendiri bagaimana banyak sekali warga bangsa kita direkrut pasukan ISIS," ujar Cak Imin, panggilan akrabnya. 

Situasi ini, menurutnya, menunjukkan bahwa dunia media sosial telah membawa keadaan kehidupan berbangsa seperti tanpa pintu, yaitu "Menerima masuk tamu tanpa kita sadari dan tanpa kita seleksi dengan baik".

Menghadapi keadaan ini, Cak Imin berharap semua warga bangsa agar bisa lebih selektif dan hati-hati dalam mengantisipasinya. Era ini harus menjadi peluang untuk menyelamatkan bangsa.

Ilustrasi detoks media sosial (medsos).

Anak-anak Harus Dibatasi Main Medsos

Menkomdigi Meutya Hafid mengemukakan bahwa aturan pembatasan penggunaan media sosial (medsos) dibutuhkan untuk melindungi anak-anak.

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2025