Cak Imin Ingatkan Tantangan Dunia Metaverse: Kita Harus Siap Hadapi

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyinggung soal tantangan yang akan dihadapi di era dunia metaverse ke depan. Dia menjelaskan perkembangan mutakhir tentang kemajuan dunia digital dan teknologi terjadi begitu cepat dan bahkan di luar dugaan.

Bursa Asia Kinclong saat Wall Street Terbebani Anjloknya Saham Teknologi

"Bahkan yang paling terakhir, dunia digital kita sudah sampai level masuk dunia maya yang nyata. Dunia nyata yang maya. Sebuah dunia metaverse, yang dibangun dan dikontruksi dengan sangat serius," ujar Cak Imin, Kamis 14 April 2022.

Pergeseran dunia digital, kata Cak Imin, diibaratkan menjadi dunia nyata yang maya, sekaligus dunia maya yang nyata. Metaverse menghadirkan sebuah fakta baru dari sebuah dinamika interaksi antar subjek di dalam dunia digital akhir-akhir ini.

Jaga Keamanan Data Nasabah, BRI Tegaskan Pentingnya Masyarakat Hindari Instalasi APK Ilegal

Baca juga: ASN Dilarang Mudik Lebaran Pakai Mobil Dinas dan Boleh Cuti Tahunan

"Kita akan masuk pada wilayah, seolah-olah kita ada bersama dalam satu dunia, tetapi sebetulnya kita masuknya melalui digital. Kita akan masuk, bahkan sekarang sudah merambah pembagian wilayah zonasi dan lokasi dari metaverse yang akan terjadi," ujarnya. 

100 Tahun Al Falah Ploso, Cak Imin: Saya Beruntung Dapat Bimbingan KH. Nurul Huda Djazuli

Menurut Cak Imin, semua itu merupakan tantangan baru. Dimana akan berakibat pada interaksi ekonomi, cara kerja ekonomi, hingga bisa menentukan apakah kegiatan sebuah ekonomi akan bisa produktif atau tidak produktif sama sekali.

"Contoh sederhana, ketika masuk dunia metaverse kita membeli, dengan membayar satu password agar kita bisa masuk dunia metaverse. Di dalamnya kita bisa belanja dan menggunakan uang kita, tentu saja menggunakan credit card kita, lalu menjadi transaksi ekonomi di dalam dunia metaverse itu," jelasnya.

Metaverse, proyek alam semesta virtual ala Facebook.

Photo :
  • Deutsche Welle

Selain itu lanjut Cak Imin, ia melihat bahwa dunia digital saat ini tengah didekte oleh para produsen teknologi. "Konsumen teknologi Indonesia adalah pengguna yang selera dan manfaat penggunaannya sangat didekte oleh produsen teknologi informasi ini," ujarnya.

Contoh sederhana, lanjutnya, gawai yang saat ini ada teknologinya sudah sangat lengkap, tetapi yang dijual adalah teknologi yang masih dicicil. Sehingga masyarakat setiap saat termotivasi untuk membelanjakan uang dan menjadi konsumen-konsumen boros untuk sebuah teknologi. 

"iPhone 13 belum puas kita gunakan, ada temuan sedikit muncul iPhone 14, begitu dan seterusnya. Oleh karena itu, kita harus bersiap-siap dengan keadaan ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya