NII, Ibu Kandung Kelompok Terorisme dengan Para Anggota Mesin Pembunuh
- bbc
Setelah itu NII pecah menjadi dua kelompok, yaitu NII Fillah yang setuju menghentikan kegiatan separatisme dan dekat dengan Orde Baru. Dan, NII Sabilillah yang meneruskan perjuangan Kartosewirjo dengan menyerukan perang fisik.
NII Fillah kemudian menjalin hubungan dekat dengan pemerintah setelah dirangkul oleh Ali Moertopo - tokoh intelijen zaman Soeharto.
"NII dipakai Ali Moertopo untuk memenangkan Golkar sejak tahun 1977. Hingga sekarang ada tiga faksi yang setidaknya dipakai pemerintah untuk melancarkan program politik," kata Al Chaidar.
- RUU HIP: Mengapa ormas Islam cemas Indonesia jadi negara sekuler?
- Indonesia ditetapkan sebagai poros wasatiyyat Islam dunia, tapi apakah konsep itu bisa mengatasi persoalan?
- Islam khas Indonesia `terancam` pengaruh Timur Tengah
Sementara itu, NII Sabilillah berkembang dengan sembilan faksi komandemen wilayah (KW) dari Priangan Utara, Priangan Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Aceh, Lampung, dan Jakarta raya.
Abdullah Sungkar, dan Abu Bakar Ba`asyir merupakan kader NII dari Jawa Tengah yang kemudian "ganti baju" mendirikan Jamaah Islamiyah (JI) yang kemudian menjadi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) - pelaku teror Bom Bali I, Bom Bali II, Bom JW Marriot, Kedubes Australia, dan aksi lainnya.
Kemudian, pada 2008, MMI terpecah dan terbentuk jaringan-jaringan teroris seperti Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Mujahidin Indonesia Barat (MIB), Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi ISIS, dan Jamaah Ansharut Khilafah (JAK).
Jaringan-jaringan ini yang melakukan beberapa aksi teror dalam beberapa dekade terakhir.
[removed]!function(s,e,n,c,r){if(r=s._ns_bbcws=s._ns_bbcws||r,s[r]||(s[r+"_d"]=s[r+"_d"]||[],s[r]=function(){s[r+"_d"].push(arguments)},s[r].sources=[]),c&&s[r].sources.indexOf(c)<0 t=e.createElement(n);t.async t.src=c;var a=e.getElementsByTagName(n)[0];a[removed].insertBefore(t,a),s[r].sources.push(c)}}(window,document,>