Luhut Hampiri Demo Mahasiswa UI, Begini Debatnya soal Big Data Pemilu
- VIVA/Ridwan Putra
VIVA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mendatangi Universitas Indonesia, Selasa 12 April 2022 pagi sekitar pukul 09.00. Kedatangan Luhut itu untuk mengisi kuliah umum di Balai Sidang UI dengan didampingi oleh Rektor UI Prof Ari Kuncoro.
Di luar Balai Sidang UI, kedatangan Luhut Pandjaitan disambut aksi demonstrasi mahasiswa dari BEM UI dan BEM tiap-tiap fakultas. Mereka membentangkan spanduk dan bendera kuning serta menyanyikan yel-yel.
Mereka menyindir Luhut dengan pernyataan Big Data yang selalu dilontarkan sebagai alasan dilakukannya penundaan Pemilu 2024.
"Potong bebek angsa masak di kuali, mana big datanya kok malah kesini, kok punya nyali, gak tau diri, lalalalala," teriak mahasiswa di luar gedung Balai Sidang UI.
Setelah kurang lebih 1,5 jam para mahasiswa melakukan aksinya, Luhut pun keluar dari Balai Sidang UI dan menemui para mahasiswa UI.
"Mau kalian apa? Biar saya jawab," kata Luhut.
Dengan cepat perwakilan mahasiswa berteriak menggunakan toa mempertanyakan soal big data penundaan pemilu yang selama ini diklaim Luhut. "Permasalahan kita di big data, silakan buka big datanya apakah ada?" tanya mahasiswa ke Luhut.
Berikut debat Menko Luhut dengan Mahasiswa UI:
Mahasiswa: Permasalah kita di big data, silakan buka big datanya apakah ada?
Luhut: Dengerin kan saya punya hak juga untuk tidak mngshare sama kalian, tidak ada masalah kenapa harus ribut kamu hrs belajar demokrasi ke depan, bahwa kamu dengan istrimu, pacarmu saja bisa beda pendapat. tidak perlu emosiaonal
Mahasiswa: Tapi bapak pejabat publik?
Luhut: Saya punya anak juga mahasiswa jadi jangan emosional kalian dengerin juga jadi saya mau bilang kita beda pendapat silakan. Nanti dengan istrimu beda pendapat TDK harus berantem
Mahasiswa: Kita sepakat berbeda pendapat, tapi bapak pejabat publik perlu mempertanggungjawabkan big data ke kita semua
Luhut: Apa hak kewajiban saya mempertanggungjawabkan.
Mahasiswa: Seakan-akan pejabat publik mengizinkan 3 periode
Luhut: Kamu berasumsi, tidak boleh. Presiden sudah bilang pemilu tetap 14 Februari 2024.
Mahasiswa: Jadi apakah benar big data disampaikan atas keinginan siapa?
Luhut: Saya bilang saya yang ngomong enggak ada yang lain Saya hanya sampaikan ada data begini
Mahasiswa: Kita minta dibuka!
Luhut: Kalau sepakat saya enggak sepakat boleh kan, kita boleh beda pendapat enggak?
Dengerin kamu anak muda, kamu enggak berhak juga nuntut saya. Karena saya juga punya hak untuk tidak memberitahu
Mahasiswa: Otoriter nih?
Luhut: Kalau otoriter saya enggak samperin kamu