Profil Betty Epsilon Idroos, Satu-satunya Anggota KPU Perempuan

Betty Epsilon Idroos
Sumber :
  • Twitter @kpujakut

VIVA – Betty Epsilon Idroos menjadi salah satu Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI periode 2022-2027. Diketahui jika ia adalah satu-satunya perempuan yang lolos uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar Komisi II DPR pada bulan Februari lalu.

Mendagri Tito Jamin Data Pemilih Pilkada 2024 Tak Bocor

Betty ditetapkan sebagai komisioner KPU terpilih bersama enam orang lainnya, yakni Hasyim Asy’ari, Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik, dan August Mella. Para anggota KPU RI itu telah dilantik Presiden Joko Widodo periode 2022-2027 hari ini.

Siapa Betty Epsilon Idroos? Ini sosoknya

KPU Persilakan Jokowi Jadi Juru Kampanye Ahmad Luthfi-Taj Yasin: Sudah Jadi Masyarakat Sipil

Komisioner KPU DKI, Betty Epsilon Idroos.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Pius Yosep Mali

Melansir dari alumniipbpedia, Betty Epsilon Idroos lahir di Medan, 22 Maret 1979. Ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara yang tumbuh besar di lingkungan keluarga sederhana dan juga pekerja keras. 

Profil Charles Sitorus, Perjalanan dari BUMN Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula Bersama Tom Lembong

Sejak di bangku sekolah, Betty diajarkan untuk hidup mandiri dan sering membantu mengantar dagangan ke warung ayahnya. Membuka warung adalah upaya untuk menambah biaya kebutuhan keluarga meski saat itu ayahnya masih menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Berkat didikan orang tua dan usahanya, Betty bisa masuk sekolah SD favorit di Medan. Ia berhasil menjadi murid berprestasi dengan Nilai Ebtanas Murni (NEM) tertinggi di SD-nya. Selama menempuh pendidikannya di bangku sekolah, ia selalu mendapatkan hasil yang memuaskan. 

Hal tersebut terbukti saat lulus dari SMA Negeri di Medan, ia berhasil masuk IPB University jurusan sosial-ekonomi dengan jalur undangan PMDK. Betty sangat aktif di organisasi saat menempuh Pendidikan perkuliahan pada tahun 1999.

Ia pun mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu anggota sukarelawan UNFREL, yakni lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mengawasi Pemilu 1999 di daerah Jasinga, Kabupaten Bogor.

Rupanya wanita 42 tahun ini pernah konsen pada isu kesetaraan gender dan Hak Asasi Manusia (HAM), serta bergabung dengan Demos (Indonesian Centre for Democracy and Human Rights) pada tahun 2002.

Dengan tekadnya yang besar dalam dunia pendidikan dan usaha yang ia lakoni, Betty melanjutkan studi Magister-nya di jurusan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. 

Tak hanya sekedar kuliah, ia juga bergerak pada kegiatan-kegiatan lainnya. Dengan beasiswa IIEF Ford Foundation, dia bisa bergabung pada Voter Education Program yang mana kegiatan tingkat nasional ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa dalam menghadapi pemilu 2004. 

Meski aktif di berbagai kegiatan dan organisasi, Betty pun tak lupa akan keinginannya untuk berkeluarga. Pada tahun 2006, ia memutuskan untuk menikah dengan pria pujaannya. 

Di tahun yang sama, sebagai asisten peneliti, ia diharuskan menunda kuliahnya sementara. Pasalnya ia  harus berangkat ke Aceh untuk bergabung dengan LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerapan Ekonomi dan Sosial).

Ia pun lulus dari Universitas Indonesia dan mendapat gelar Magister pada tahun 2008. Setelah lulus, ia menjadi kian aktif dalam mengikuti kongres dan program-program terkait pemilu. Tahun 2010, tahun yang membanggakan untuk Betty. Pada saat itu, ia diundang oleh Kementrian Luar Negeri AS untuk melihat proses pemilu di beberapa negara bagian.

Betty akhirnya memberanikan diri untuk bergabung dengan KPU DKI berkat ilmu yang telah ia raih, serta bekal soal dunia politik dan pemilu yang mumpuni.

Ia mengawali kariernya sebagai anggota Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat. Ia berperan untuk memberikan informasi terkait pemilu tingkat provinsi.

Meski dunia politik didominasi laki-laki, hal itu tak membuatnya takut untuk move on. Ia membuktikan bahwa perempuan juga bisa berperan dalam pemilu dan politik, khususnya di Indonesia.

Dengan segala jerih payah dan kerja kerasnya, 24 Mei 2018 menjadi hari bersejarah bagi Betty. Ia sukses menjadi Ketua KPU DKI Jakarta 2018-2023.

Ia sangat menyadari bahwa menjadi ketua KPU bukanlah hal yang mudah dan ia menghadapi tantangan yang sangat besar. Dari kesenjangan gender, hingga praktik korupsi dan nepotisme yang akrab di arena politik.

Dengan tanggung jawab yang telah dipercayakan kepadanya, mengingat ia merupakan perempuan pertama yang terpilih sebagai Ketua KPU DKI, ia berusaha semaksimal mungkin untuk mampu memberikan terobosan-terobosan baru sehingga melalui karirnya sebagai Ketua KPU dan Ketua KPU DKI Jakarta. Peran ibu menerapkan kebenaran dan keadilan dengan seadil-adilnya.

Kini Betty Epsilon Idroos terpilih sebagai komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI periode 2022-2027. Betty pun menjadi satu-satunya perempuan yang lolos uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya