Klitih: Bagaimana Pertikaian Antarpelajar Berkembang Jadi Kejahatan

- bbc
Pada masa itu, Marsel dan teman-temannya biasanya beraksi pada sore hari dengan menargetkan siswa dari sekolah musuh.
"Lalu ditanya, `kamu dari SMA mana?` kalau ternyata SMA musuh ya diserang," kata dia.
Namun Marsel menambahkan, mereka memiliki aturan tersendiri untuk tidak menyerang pelajar perempuan atau pelajar yang sedang berpacaran. Mereka tidak akan menyerang orang lain secara acak.
Marsel juga pernah ditangkap polisi. Namun pada saat itu klitih hanya dipandang sebagai bentuk kenakalan remaja, sehingga dia hanya diminta wajib lapor selama seminggu.
Kini Marsel mengaku menyesal atas apa yang dia lakukan semasa SMA. "Penyesalan itu pasti ada, ngapain gitu melakukan itu," kata dia.
Kepada para pelajar yang kini masih aktif menjadi klitih, Marsel berpesan "mending enggak usah, karena enggak ada gunanya. `Kesenangannya` cuma sementara".
Bahkan bagi dia yang merupakan mantan klitih pun, kondisi di Yogyakarta saat ini sudah "sangat meresahkan".
"Karena ini sudah bukan pertikaian antar-pelajar lagi, sudah acak korbannya. Bepergian jadi resah juga, jadi terbatas terutama kalau malam hari," kata dia.
`Nyilih tangan` hingga indikasi `bisnis keamanan`
Sosiolog kriminal UGM, Suprapto, mengatakan struktur organisasi klitih telah berkembang.
Dari yang semula terdiri dari pelajar murni yang masih duduk di bangku SMA, kemudian melibatkan para alumni yang ikut mendoktrin dengan dalih "menjaga solidaritas almamater".
Selain itu, "keberanian" para pelajar dalam beraksi juga dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain. Salah satunya, menurut Suprapto, oleh organiasi yang "menjual jasa keamanan".
Ketika ditanya siapa kelompok yang dimaksud, Suprapto menuturkan bisa berupa geng kriminal atau para alumni itu sendiri.