Ganjar: Pandemi Dorong Semua Orang Melakukan Revolusi

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • B.S Putra.

VIVA – Dampak pandemi COVID-19 mendorong masyarakat untuk meningkatkan disrupsi teknologi digital dalam kehidupan. Sehingga, siap menghadapi revolusi industri dengan mengikuti perkembangan teknologi dan digitalisasi.

Perluas Ekosistem Pembayaran, Bank Mandiri Perkuat Kolaborasi dengan K3MART

Hal itu, diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam Kuliah Umum bertajuk 'MBKM dan Tantangan Disrupsi Teknologi Digital', berlangsung di Auditorium USU, Jumat, 8 April 2022.

Dihadapan mahasiswa USU, Ganjar mengatakan bahwa talenta harus disiapkan dengan pendidikan masa depan yang adaptif, salah satunya melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kiamat Digital Mengintai, Ransomware Super Canggih bikin Data Perusahaan jadi Sampah

“Kita sudah dihadapkan dengan revolusi industri, pandemi mendorong semua untuk melakukan revolusi ini. Dunia menuntut kita untuk beradaptasi,” sebut Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung vaksin booster jadi syarat mudik.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
Revitalisasi Pasar Rakyat di Era Digital

Ganjar menjelaskan bahwa revolusi industri menyebabkan 35 persen jenis pekerjaan akan hilang pada 2025. Sedangkan tumbuh 65 persen kompetensi baru yang berbasis teknologi informasi. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai digital natives dituntut untuk mengadaptasi teknologi informasi dengan cara baru.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengapresiasi mahasiswa USU yang telah mendisrupsi diri dengan menciptakan program-program yang memajukan masyarakat. Begitu pula dengan dosen-dosen yang mendampingi sehingga menciptakan kenyaman dalam belajar.

“Mereka sangat antusias dan siap menjemput peradaban baru. Tadi mereka menyampaikan bagaimana mereka melaksanakan MBKM, praktik di masyarakat membuat aplikasi, dan melakukan pemberdayaan,” kata Ganjar.

Ganjar berpesan, kepada mahasiswa USU untuk selalu beradaptasi, berinovasi, dan belajar dengan sungguh-sungguh.

Sementara itu, Rektor USU Muryanto Amin menyampaikan bahwa dunia hari ini tengah menghadapi tiga persoalan, yaitu revolusi industri 4.0, disrupsi, dan pandemi. Untuk itu, perguruan tinggi bertugas mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia industri, salah satunya melalui pelaksanaan MBKM. 

“Merdeka belajar memberikan kesempatan mahasiswa belajar di luar kampus atau program studi, mengelola tantangan disrupsi digital, sehingga mahasiswa lulus bisa diserap industri serta alumni disegani oleh dunia industri,” ucap rektor.

Dalam mendukung pelaksanaan MBKM, USU kini juga tengah menerapkan kelas kolaboratif dan partisipatif dengan mewajibkan dosen dan mahasiswa melakukan adaptasi dalam proses belajar mengajar yang menyesuaikan kebutuhan industri.

“Kita membuat kebijakan teknis sehingga tetap menyesuaikan proses pendidikan runag kelas sesuai dengan kebutuhan industri. Kita mau mahasiswa cepat mengikuti adaptasi belajar, dan dosen juga beradaptasi dalam mengajar,” ucap Muryanto.

Era Digital

Ingin Sukses di Dunia Digital 2025? Ini 7 Tips Untuk Meraih Penghasilan Lebih Besar!

Di Indonesia, banyak orang masih terjebak dengan pola pikir tradisional yang hanya mengejar penghasilan tetap, seperti gaji UMR. Meskipun tidak ada yang salah

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024