Ponton Muatan 1.600 Ton Konveyer Tabrak Jembatan Martadipura Kukar

Kapal ponton menabrak jembatan Martadipura, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kapal ponton menabrak bagian bawah jembatan Martadipura, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur. Kapal yang diketahui bernama TB Valdo III itu mengangkut 1.600 metrik ton konpeyor sabuk.

Jadi Bupati Terpilih Mahulu Tanpa Didukung Gerindra, Owena Mayang: Saya akan Tetap Jalankan Perintah Prabowo

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II A Samarinda, Slamet Isyadi mengatakan muatan kapal ponton itu tersangkut di badan jembatan. 

"Jadi, kapal itu nyangkut muatannya dengan badan jembatan," kata Slamet, saat dikonfirmasi, Jumat, 8 April 2022.

Kerugian Ditaksir Rp 60 Miliar, Puluhan Kapal Nelayan Terbakar di Pelabuhan Pelindo Tegal

Dia menjelaskan, kapal tersebut berlayar dari Samarinda menuju Kukar. Namun, karena muatan banyak dan tinggi tak disangka bisa sampai menabrak badan jembatan. Disinyalir pihak nakhoda kapal tak memeriksa lebih dulu kondisi air saat pasang. 

"Dia tidak melakukan pengamatan yang baik terkait dengan pengolongan bawah jembatan, dari ketinggian air maupun tinggi muatan kapal," jelasnya. 

Hindari Sengketa, PLN UIP KLT Sertifikasi Ratusan Aset Tapak Tower

Menurut dia, proses melepas muatan kapal yang tersangkut juga berlangsung lama sejak pukul 10.00 Wita hingga sore hari. "Hingga sore masih proses melepas muatan,” ujarnya. 

Kemudian, ia menyampaikan jika tidak berhasil, maka nanti bagian muatan kapal yang tersangkut terpaksa harus dipotong.

"Saat ini pihak nakhoda berupaya membuka main hole dan mengisi air balas di sisi haluan. Jika tidak berhasil rencana melakukan pemotongan bagian muatan yang tersangkut di jembatan," tutur Ismail.

Pun, jika muatan kapal yang tersangkut berhasil dilepas, KSOP akan langsung menahan sementara ponton tersebut. Tujuannnya untuk mengecek izin berlayar sampai proses pemeriksaan jembatan selesai. 

Dia mengatakan, pihaknya juga masih akan melakukan koordinasi ke dinas terkait termasuk memeriksa potensi kerusakaan badan jembatan.

"Kita tunggu pemeriksaan dari instansi terkait, karena wewenang instansi lain untuk pemeriksaan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya